Banjir Banyumas

Banjir di Permukiman Gebangsari Banyumas Mulai Surut, Warga Mulai Mancing di Sawah

Banjir di permukiman warga di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, telah surut, Kamis (17/3/2022).

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IMAH MASITOH
Warga memancing ikan di persawahan yang masih tergenang banjir di Desa Gebangsari Banyumas, Kamis (17/3/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Banjir di permukiman warga di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, telah surut, Kamis (17/3/2022).

Meski begitu, sejumlah sawah di wilayah ini masih tertutup air. Kondisi ini pun dimanfaatkan warga untuk memancing.

Sejumlah sawah yang masih tergenang banjir di antaranya di pinggi Jalan Tambak-Bayawulung atau sebelah Selatan Balai Desa Gebangsari.

Genangan air masih tinggi, hampir menyentuh bibir jalan.

Namun, di pinggir jalan, terlihat deretan motor terpakir. Pemiliknya, tengah duduk di pinggir sawah sambil sesekali menggerakkan pancing di dekatnya.

Di dekat mereka juga ada ember tempat ikan hasil tangkapan.

Naryo (68), warga Desa Gebangsari, sengaja memancing di sawah lantaran diperkirakan, saat banjir Selasa (15/3/2022) dan Rabu (16/3/2022) lalu, banyak ikan sungai dan kolam ikan warga yang ikut hanyut.

Prediksinya pun tepat.

"Baru sebentar mancing di sini, sudah dapat tiga lele, lumayan. Kemarin, mancing di jembatan sebelah sana," ungkap Naryo saat ditemui tengah memancing.

Baca juga: Kunjungi Pengungsian di Gebangsari Banyumas, Ganjar Pastikan Fasilitas Tempat Tidur Layak

Baca juga: Banjir Banyumas, Rendam 2.351 Rumah, 620 Jiwa Mengungsi

Baca juga: Banjir di Desa Prembun Banyumas Sudah Surut, Kerugian Warga di Sektor Pertanian dan Peternakan

Baca juga: Stok Mulai Banyak, Harga Minyak Goreng di Swalayan Purwokerto Banyumas Tembus Rp 23.500 Per Liter

Selain lele, Naryo mengatakan, para pemancing juga mendapat ikan bawal, keting, bahkan gurameh.

Menurut Naryo, mayoritas pemancing adalah warga Gebangsari.

Persiapan mereka memancing ikan di sawah pun maksimal. Mereka sengaja membeli jangkrik dan cacing untuk menggaet ikan-ikan di sawah.

"Baru beli pakannya tadi, Rp 3.000 sudah dapat banyak jangkrik," jelas Naryo.

Menurut Naryo, sawah di Jalan Tambak-Bayawulung memang menjadi tempat favorit warga sebagai tempat memancing dadakan setelah banjir.

Apalagi, banjir kali ini, lebih besar dibanding banjir yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

"Daerah ini, kemarin, ketinggian banjir sampai perut, jalanan saja tidak bisa dilewati. Bahkan motor, sama sekali tidak bisa lewat," ungkap Bagus (17), pemancing di persawahan Desa Gebangsari.

Persiapan mereka memancing juga maksimal. Seolah tak ingin ketinggalan momen mendapat ikan, para pemancing ini membawa bekal makan dari rumah.

Baca juga: Soal Harga dan Distribusi Minyak Goreng, Ini Respons Ganjar: Tak Boleh Terlambat Lagi

Baca juga: Serius Kampanyekan Jateng Bebas Daging Anjing, Ganjar Diganjar Penghargaan dari DMFI

Baca juga: Artis dan DJ Berinisial CD yang Ditangkap Kasus Narkoba Teryata Chantal Dewi, Berikut Fakta-faktanya

Baca juga: Truk Ekspedisi Tabrak Tronton di Tol Batang-Semarang di Kendal, Seorang Kernet Tewas

Sambil menunggu umpan di kail dimakan ikan, mereka mengobrol.

Saat satu di antara mereka lebih dulu mendapat ikan, sorakan para pemancing pun riuh terdengar.

Tak jarang mereka berganti tempat untuk mendapatkan ikan yang diharapkan.

Sementara, banjir yang mulai surut juga dimanfaatkan para petani yang telah memanen padi untuk menjemur gabah.

Mereka memanfaatkan lapangan dan pelataran rumah untuk mengeringkan hasil panenan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved