Berita Kudus
Cekcok Tetangga Berujung Pembangunan Tembok 2 Meter, Warga Mejobo Kudus Tak Bisa Masuk Rumah
Sutikah (55), kesulitan masuk rumah karena akses masuk rumah di RT 01 RW 02, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kudus, ditutup tembok oleh tetangga.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Sutikah (55), wanita lanjut usia (lansia), warga RT 01 RW 02, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, tak bisa masuk rumah lantaran satu-satunya akses masuk ditutup tembok, Minggu (6/3/2022).
Akses masuk rumahnya ditutup tembok setinggi 2,3 meter sepanjang 10 meter. Tembok itu dibangun tetangga Sutikah, Sunarsih (63).
Mengetahui akses rumahnya mulai ditembok, Sutikah kemudian mengungsi bersama dua anak dan satu cucu yang biasa menempati rumah tersebut.
"Saya mengungsi sama anak dan cucu ke tempat saudara karena kemarin, sudah sampai satu meter. Saya lompat (tembok)," ujar dia, saat ditemui, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Talud Sungai Dawe di Ngembal Kulon Kudus Ambrol 8 Meter, Rumah Warga Terancam Rusak dan Kebanjiran
Baca juga: Dorong Desa Mandiri, BUMDes Murakabi Gondosari Kudus Lirik Pengolahan Sampah Jadi Pupuk dan Biogas
Baca juga: Warga Kudus, Daftar BPJS Kesehatan PBPU Kini Bisa Lewat Ponsel. Ada Juga Layanan Lain 24 Jam
Baca juga: Karyawisata MI Miftahul Maarif Berujung Duka, Kepala Kemenag Kudus: Kegiatan Tak Ada Izin
Dia memohon kepada pihak desa setempat agar bisa diberi jalan keluar sehingga akses masuk rumah kembali ada.
"Sejak ditutup kemarin, ya belum masuk ke rumah. Barang-barangnya ditinggal di dalam," jelas wanita yang sudah menjanda itu.
Sutikah mengaku memilih mengalah terhadap ulah sang tetangga karena menyadari, dirinya orang miskin.
"Saya mengakui saya itu miskin, selalu mengalah. Cium kakinya juga saya bersedia," ujar dia.
Sementara, Sunarsih (63), mengatakan, aksi pembangunan tembok dilakukan lantaran sudah hilang kesabaran.
Sunarsi mengaku kerap dihina Sutikah atau mendengar kata lain yang tidak mengenakkan hati. Puncaknya, Minggu, dia memutuskan membangun tembok.
"Suami saya yang sudah meninggal pernah dihina membusuk di neraka," ujar dia.
Dia pun belum memutuskan melakukan mediasi terkait masalah ini. Dia menyerahkan persoalan ini kepada anaknya yang membangun tembok.
"Mediasi itu, nanti, terserah anak saya bagaimana," ujar dia. (Raka F Pujangga)
Baca juga: Cek TPST Kedungrandu, Bupati Banyumas Pastikan Mesin Pirolisis Bekerja Maksimal Olah Residu Sampah
Baca juga: Diguyur Hujan Lebat, Pagar dan Talud Rumah Warga Tirtomoyo Kebumen Ambrol
Baca juga: Perempuan Ditemukan Tewas di Dukuhturi Tegal Dibunuh Kekasih yang Kesal Dimintai Tanggung Jawab
Baca juga: Diklaim Bisa Jaga Imun Tubuh! Ini Resep Kelapa Muda Bakar Madu ala Peternak Lebah di Banyumas