Berita Jateng

Pemuda Brebes Tewas Dibacok Sekelompok Pelajar, Polisi Tangkap Sejumlah Pelaku

Seorang pelajar kelas 3 SMP 1 Wanasari, Ahmad Nursidik tewas setelah mengalami luka bacok pada Sabtu (20/2/2022).

tangkapan layar IG
celurit yang digunakan para pelaku untuk membacok korban hingga meninggal dunia 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES- Seorang pelajar kelas 3 SMP 1 Wanasari, Ahmad Nursidik tewas setelah mengalami luka bacok pada Sabtu (20/2/2022).

Jenazah langsung dimakamkan pada malam harinya.

Ahmad Nursidik terlibat dalam kasus tawuran antarpelajar yang terjadi di Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes pada Sabtu.

Baca juga: 1 Pasien DBD di Kendal Meninggal, Dinkes Minta Petugas Giatkan Lagi Jumantik

Baca juga: Warga Patikraja Banyumas Hilang di Sungai Logawa, Basarnas Cilacap Terjunkan Tim Pencari

Baca juga: 225 Rumah di Padasari Tegal Rusak Diterjang Tanah Gerak, Sebagian Warga Mengungsi ke Balai Desa

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus pembacokan tersebut dilakukan sejumlah pelajar dari sekolah lain.

Polisi pun sudah menangkap para pelaku yang rata-rata masih di bawah umur.

Kapolsek Wanasari, AKP Mulyono yang dikonfirmasi membenarkan bahwa sejumlah pelajar telah diamankan polisi terkait kasus tawuran antar-geng pelajar yang terjadi di Jalingkut Brebes.

"Memang benar sejumlah terduga pelaku tawuran sudah diamankan dan saat ini kasusnya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Brebes, kata AKP Mulyono, Minggu (21/2) malam.

Ruang PPA Polres Brebes
Ruang PPA Polres Brebes (ist)

Belum diketahui secara pasti  kronologi kejadian yang memakan korban jiwa tersebut.

Polisi masih mendalami dan mencari para pelaku lain yang terlibat.

Korban tewas Ahmad Nursidik mengalami luka bacok pada bagian belakang atau punggungnya.

Korban diduga dibacok saat membonceng sepeda motor.

Baca juga: Hilang Kendali, Toyota Rush Tabrak Pagar Kantor BMKG Tegal hingga Ambruk

Kasus tawuran geng pelajar yang terjadi di Jalingkut banyak membuat warga di Kabupaten Brebes, saat ini resah dan merasa tidak nyaman lagi.

"Saya minta pihak yang berwenang bisa melakukan razia secara rutin di wilayah jalingkut, sehingga kasus yang menimpa pelajar dari desa saya tidak kembali terulang," turut Slamet Abdul Dhofir, seorang tokoh masyarakat Wanasari.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved