Berita Jateng

Pentingnya Perubahan Pola Pikir Guru Penggerak: Tak Ada Siswa Bodoh

Saat pelajaran berenang, pasti bebek paling unggul.Sebaliknya jika ada pelajaran memanjat, tupai akan lebih unggul.

Penulis: dina indriani | Editor: mamdukh adi priyanto
tribun/dina
Puluhan guru di Kabupaten Batang mengikuti coaching clinic yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam program guru penggerak (PGP) di aula SMKN 1 Kandeman, Rabu (16/2/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG- "Dulu mindset guru banyak yang menuntut dan menyamaratakan siswa.

Ada siswa yang kurang, lalu dibandingkan dengan yang lainnya, padahal tidak semua siswa itu sama.

Guru-guru mindset-nya harus berubah," kata koordinator agen guru penggerak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Jawa Tengah, Yuliawanto.

Hal tersebut disampaikan Yuliawanto kepada puluhan Guru Penggerak di Kabupaten Batang saat coaching clinic yang digelar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di aula SMKN 1 Kandeman, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: 18 Video Peserta Lomba Dagelan Banyumasan PGRI Mulai Dinilai, Juri: Pesan Moral Jadi Poin Penting

Baca juga: Tawur Agung Kesanga Dipusatkan di Candi Prambanan, Ganjar Minta Panitia Siapkan Skenario

Baca juga: Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2022: Tim Putra Indonesia Menang Tipis atas Korea

Ia menggambarkan dalam sebuah kelas ada bebek, kelinci, dan tupai.

Saat pelajaran berenang, pasti bebek paling unggul.

Sebaliknya jika ada pelajaran memanjat, tupai akan lebih unggul.

Itu lah setiiap siswa punya keunggulan masing-masing.

Terkait program Guru Penggerak, ia menuturkan peserta Guru Penggerak disiapkan untuk menjadi seorang pemimpin.

Oleh karena itu, kompetensi dan potensinya harus diasah.

Sementara, Bupati Batang, Wihaji mengatakan, ada 800-an guru yang mendaftar program Guru Penggerak di Batang.

Mereka akan menerapkan konsep Merdeka Belajar.

"Guru Penggerak juga berperan dalam menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan.

Tentunya, untuk mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik," jelas Wihaji.

Baca juga: Komik Babad Banyumas Bakal Dipentaskan dalam Sendratari, Catat Tanggal Mainnya

Baca juga: Tak Mau Tanggapi Wacana Provinsi Banyumasan, DPRD Banyumas Fokus Kawal Pemekaran Kabupaten

Melalui guru penggerak, inovasi belajar harus digali agar siswa menyukai mata pelajaran tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved