Berita Purbalingga
Gandeng Unsoed Purwokerto, Pemkab Purbalingga Lakukan Mitigasi Longsor di Desa Sirau. Ini Hasilnya
Pemkab Purbalingga menggandeng Tim Geologi Unsoed Purwokerto dalam mitigasi longsor di Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menggandeng Tim Geologi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dalam mitigasi longsor di Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol.
Selasa (15/2/2022), mereka melakukan mitigasi dan melakukan pemetaan titik longsor di wilayah tersebut.
Kegiatan ini melibatkan personel gabungan dari Kodim 0702/Purbalingga, BPBD Purbalingga, PMI, Polhut, Satpol PP Kecamatan Karangmoncol, masyarakat Desa Sirau, dan tim geologi Unsoed.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno mengatakan, longsor sering terjadi di Desa Sirau.
Hal inilah yang akan menjadi perhatian serius Pemkab Purbalingga untuk mengetahui apakah yang menjadi pemicu.
Baca juga: Ingin Tahu Layanan dan Lapor Anak Jalanan atau Gelandangan di Purbalingga? Klik Aplikasi SimPly.KS
Baca juga: Tak Cukup Wisata Sejarah dan Agro, Bupati Purbalingga Ingin Dinporapar Kembangkan Wisata Industri
Baca juga: Mulai 1 Maret 2022 Pasar Segamas Purbalingga Terapkan E-Parkir
Baca juga: Pemkab Purbalingga Lanjutkan Pembangunan PFC, Tahun Ini Anggarkan Dana Rp 1,45 Miliar
Hasil kajian dari Balai Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Jawa Tengah, longsor di wilayah tersebut bukan semata-mata ulah dari manusia namun ada beberapa faktor lain.
"Setelah mengetahui penyebab longsor yang sering melanda wilayah ini, menjadi bahan pertimbangan kebijakan pencegahan longsor lebih lanjut," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com.
Menurut Dosen Teknik Geologi Unsoed Azis Yanuar mengatakan, faktor terbesar pemicu longsor adalah struktur batuan di wilayah tersebut berupa batuan breksi yang sudah lapuk.
Kondisi ini membuat air dapat masuk ke pori-pori batuan lapuk sehingga mengakibatkan longsor.
"Upaya pencegahan jangka menengah dengan memperkuat struktur tanah agar diperbanyak tanaman yang akarnya dapat mengikat tanah di perbukitan."
"Cara ini membuat tanah tidak mudah erosi terbawa arus air," katanya.
Terkait hasil mitigasi ini, Balai Serayu Opak Jawa Tengah akan memberikan bantuan tanaman akar wangi untuk memperkuat pengakaran tanah.
Sedangkan dari perhutani akan melakukan penghijauan dengan 5.000 bibit tanaman kayu. (Tribunbanyumas/jti)
Baca juga: Klasemen BRI Liga 1: PSIS Tertahan di Papan Tengah
Baca juga: Jalan Pantura Batang-Pemalang Dipenuhi Lubang, Satker Turunkan 4 Tim Penambal setiap Hari
Baca juga: Pratama Arhan Bakal Merumput di Liga Jepang, Begini Kata Bapak Angkatnya di Semarang
Baca juga: Produsen Kerupuk di Kudus Tertipu, Niat Beli Minyak Goreng Murah Malah Terima Kiriman Air Kaldu