Berita Banjarnegara

Curhat Petani Cabai Banjarnegara: Harga Jual Murah, Pupuk Mahal

Nilai jual harga cabai merah yang cukup tinggi, sekitar Rp 30 ribu perkilogram pada Desember 2021 lalu, ternyata hanya berlangsung singkat.

tribunbanyumas/aqy
Daryanto petani cabai di Desa Pucungbedug Banjarnegara menyortir cabai yang busuk, Selasa (15/2/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Nilai jual harga cabai merah yang cukup tinggi, sekitar Rp 30 ribu perkilogram pada Desember 2021 lalu, ternyata hanya berlangsung singkat.

Saat itu, tak banyak petani yang menikmati harga bagus tersebut lantaran belum memasuki masa panen.

Petani kala itu berharap harga tersebut akan bertahan hingga panen tiba.

Sayang harga cabai yang tinggi itu tak bertahan lama.

Setelah itu, harga cabai terus turun.

Anjloknya harga komoditas itu bersamaan dengan panen raya cabai di Banjarnegara.

Daryanto, petani cabai di RT 005 RW 001 Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, mengatakan, harga cabai sempat anjlok mencapai Rp 8 ribu perkilogram.

"Sempat anjlok.

Terparah hinigga Rp 8 ribu.

Kalau sekarang sudah naik Rp 15 ribu," katanya, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Cerita Pelaku Video Asusila Sesama Jenis di Banjarnegara: Tak Ada Kasih Sayang Ayah Sejak Bayi

Baca juga: Ngeri, Rumah Warga Batur Dieng Banjarnegara Menggantung Karena Tanah Longsor

Baca juga: Brekecek Jahan, Olahan Ikan Khas Cilacap dengan Bumbu Rempah

Desa Pucungbedug merupakan daerah sentra penghasil cabai di Kabupaten Banjarnegara, khususnya cabai merah keriting.

Namun demikian,lanjutnya, ketika harga turun, berapapun harganya, cabai harus tetap dipanen.

Jika tidak, bakal membusuk di pohon.

"Petani baru mendapatkan untung jika harga cabai di kisaran Rp 20.000 atau lebih perkilogramnya," ujarnya.

Saat ini, ia dan sejumlah petani cabai lain di desa tersebut harus merugi karena harga jatuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved