Berita Banjarnegara
Curhat Petani Cabai Banjarnegara: Harga Jual Murah, Pupuk Mahal
Nilai jual harga cabai merah yang cukup tinggi, sekitar Rp 30 ribu perkilogram pada Desember 2021 lalu, ternyata hanya berlangsung singkat.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Nilai jual harga cabai merah yang cukup tinggi, sekitar Rp 30 ribu perkilogram pada Desember 2021 lalu, ternyata hanya berlangsung singkat.
Saat itu, tak banyak petani yang menikmati harga bagus tersebut lantaran belum memasuki masa panen.
Petani kala itu berharap harga tersebut akan bertahan hingga panen tiba.
Sayang harga cabai yang tinggi itu tak bertahan lama.
Setelah itu, harga cabai terus turun.
Anjloknya harga komoditas itu bersamaan dengan panen raya cabai di Banjarnegara.
Daryanto, petani cabai di RT 005 RW 001 Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, mengatakan, harga cabai sempat anjlok mencapai Rp 8 ribu perkilogram.
"Sempat anjlok.
Terparah hinigga Rp 8 ribu.
Kalau sekarang sudah naik Rp 15 ribu," katanya, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Cerita Pelaku Video Asusila Sesama Jenis di Banjarnegara: Tak Ada Kasih Sayang Ayah Sejak Bayi
Baca juga: Ngeri, Rumah Warga Batur Dieng Banjarnegara Menggantung Karena Tanah Longsor
Baca juga: Brekecek Jahan, Olahan Ikan Khas Cilacap dengan Bumbu Rempah
Desa Pucungbedug merupakan daerah sentra penghasil cabai di Kabupaten Banjarnegara, khususnya cabai merah keriting.
Namun demikian,lanjutnya, ketika harga turun, berapapun harganya, cabai harus tetap dipanen.
Jika tidak, bakal membusuk di pohon.
"Petani baru mendapatkan untung jika harga cabai di kisaran Rp 20.000 atau lebih perkilogramnya," ujarnya.
Saat ini, ia dan sejumlah petani cabai lain di desa tersebut harus merugi karena harga jatuh.