Berita Demak

Komunitas Aeromodelling Demak, Rakit Pesawat Pakai Mesin Potong Rumput

Bahkan, ada yang menggunakan mesin pemotong rumput untuk merakit pesawat sebagai sarana olahraga berbasis kedirgantaraan tersebut.

Ist/KAD
Anggota Komunitas Aeromodelling Demak menerbangkan pesawat di Lapangan Desa Ngemplak, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Komunitas pecinta aeromodelling atau aerosport di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, memproduksi sendri model pesawat yang digunakan.

Bahkan, ada yang menggunakan mesin pemotong rumput untuk merakit pesawat sebagai sarana olahraga berbasis kedirgantaraan tersebut.

Aeromodelling sendiri merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan sarana miniatur (model) pesawat terbang untuk tujuan rekreasi, edukasi, olahraga dan bisnis.

Baca juga: Rumah Kakak Tersangka Arisan Bodong di Demak Dibobol Maling, Sofa, Jam Dinding, Baju Kotor Raib

Baca juga: Flyover Gafeno Demak Memasuki Proses Pemasangan Grider, Polisi Bakal Tutup Jalan

Di Kota Wali, sebutan Demak, memiliki 10 orang penghobi aeromodelling yang tergabung dalam Komunitas Aeromodelling Demak (KAD).

Mereka membuat dan merakit pesawat secara mandiri.

Jenis pesawatnya bermacam-macam, misalnya meniru atau miniatur model pesawat Cessna, Jet Sukhoi Su-27, Extra EA-300, Zivko Edge 540, helikopter dan lainnya.

"Untuk bodi, kami buat dari beberapa bahan misalnya polyfoam dan kayu.

Kalau elektronik (mesin), kami beli.

Cara kerjanya mirip menerbangkan drone, pakai remote.

Beberapa menggunakan baterai, namun lainnya juga pakai bahan bakar minyak seperti pertalite dan pakai nitro juga," kata anggota KAD, Afi Nur (26), Minggu (6/2/2022).

Baca juga: Gubernur Ganjar Jalani Operasi Tangan Kanan, Jatuh dari Sepeda saat Gowes Menuju Kota Lama

Baca juga: Ada Temuan Jual Beli Lapak Pasar Johar Rp 165 Juta, Wali Kota Semarang Minta Pedagang Lapor Polisi

Ia juga membuat pesawat aeromodelling dengan mesin alat pemotong rumput.

"Yang pakai potong rumput itu yang buat saya, tapi pesanan orang Kalimantan, jadi ya setelah dites langsung kirim," jelasnya.

Afi menambahkan bahwa komunitasnya masih belum memiliki tempat sendiri untuk latihan.

Meskipun demikian, ia berpindah-pindah mencari lapangan umum untuk latihan setiap Minggu pagi.

Untuk menerbangkan pesawat-pesawat tersebut, kata dia, membutuhkan persyaratan tempat dan landasan tertentu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved