Berita Jawa Tengah
Cerita Indra Bersama Rombongan Kapolres Pekalongan, Terjebak Longsor Susulan di Petungkriyono
Sempat mencoba melewati jalan dengan tembusan Banjarnegara, tetapi akses jalan tertutup karena longsor. Jalan tengah melewati hutan juga demikian.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - Bencana tanah longsor hebat akibat hujan deras terjadi di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu (19/1/2022).
Longsor tersebut menjadi kejadian susulan dari hari sebelumnya.
Semua akses jalan utama lumpuh total.
Baca juga: Mandi di Sungai Brondong Pekalongan, Bocah 9 Tahun Terseret Arus. Ditemukan Tewas di Pintu Bendungan
Baca juga: Petani Durian di Doro Pekalongan Panen Raya: Daging Buah Tebal dan Manis, Harga Mulai Rp 15 Ribu
Baca juga: Pemkab Pekalongan Gelar Operasi Minyak Goreng: Dijual Rp 14 Ribu Per Liter, Ludes dalam 1 Jam
Baca juga: Viral, Aksi Balap Liar Terjadi di Exit Tol Pekalongan. Ditonton Seratusan Orang sambil Berkerumun
Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, yang sedang meninjau lokasi bahkan terjebak longsor.
Dia terjebak bersama 50 personel gabungan.
Dalam rombongan tersebut, ikut serta wartawan Tribunbanyumas.com, Indra Dwi Purnomo.
Saat dihubungi, Indra menceritakan kondisi mencekamnya bencana longsor dan air bah di lokasi.
"Masih di Petungkriyono."
"Terjebak longsor dan air bah dari gunung."
"Ini bersama Kapolres Pekalongan bersama rombongan," kata Indra kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (19/1/2022) petang.
Indra mengatakan, ia datang untuk meliput lokasi terjadinya longsor sejak Rabu (19/1/2022) pagi.
Kapolres Pekalongan AKBP Arief, juga datang untuk meninjau lokasi dan membantu warga yang sedang dievakuasi.
Tetapi pada pukul 11.30, tiba-tiba terjadi hujan deras disertai angin kencang.
Setelah itu tim diminta kumpul di titik apel di Curug Sibedug.
Kemudian terjadi longsor dan menutup akses jalan.
"Hujan deras, air bah membludak."
"Ditambah batu besar ambles dari atas menutup jalan."
"Kami menunggu sampai petang, sekira 3 jam," ungkapnya.
Setelah itu, menurut Indra, Kapolres dan rombongan berjalan kaki berusaha mencari jalan.
Sempat mencoba melewati jalan dengan tembusan Banjarnegara, tetapi akses jalan juga tertutup karena longsor.
Kemudian melalui jalan tengah melewati hutan yang juga terkena longsor.
Rombongan juga sempat menyeberang melewati sungai dengan alat seadanya, seperti tali dan kayu.
Setelah sekira 6 kilometer berjalan, kemudian rombongan sampai di titik kumpul di Dukuh Sokokembang.
"Jadi penuh was-was."
"Karena hujan masih turun lebat."
"Apalagi di tengan hutan barangkali ada longsor susulan," ungkapnya.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan 1 Nelayan Tenggelam di Pantai Sodong Cilacap, Operasi Pencarian Ditutup
Baca juga: Apes! Pencuri 4 Tabung Elpiji di Cilacap Dibekuk Warga, Ditangkap saat Kembali ke Lokasi Ambil Motor
Ratusan Warga Dievakuasi
Indra mengatakan, saat ini semua warga yang telah dievakuasi berkumpul di titik aman di Dukuh Sokokembang.
Ada 150 warga yang dievakuasi.
Ada dari warga setempat, wisatawan, dan rias manten yang sedang dapat job.
Sementara untuk akses jalan lumpuh total.
"Ini masih nunggu di Dukuh Sokokembang."
"Kemudian akan dibawa ke Polsek Doro yang dianggap titik aman," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, pembersihan sisa longsoran di jalan utama Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, hingga Selasa (18/1/2020) malam belum tuntas.
Faktor cuaca menjadi kendala proses pembersihan material tersebut.
Karenanya, pembersihan rencananya akan dilanjutkan Rabu (19/1/2022).
Berdasarkan data Tribunbanyumas.com, ada 5 titik longsor di wilayah Petungkriyono.
Danramil Petungkriyono, Kapten Inf Puji mengatakan, untuk pembersihan material longsoran akan dilanjutkan pada Rabu (19/1/2022) pagi, mengingat di lokasi masih turun hujan.
"Material batu, lumpur, dan pohon menutupi akses jalan utama."
"Sehingga jalur ke Petungkriyono lumpuh total," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, rencana alat berat akan digunakan untuk membantu membersihkan longsoran tersebut.
Sebelumnya, hujan deras yang melanda di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, memicu tanah longsor dan membuat akses jalan utama ke Petungkriyono ataupun sebaliknya lumpuh.
"Betul, ada longsor di wilayah Desa Kayupuring."
"Material longsoran tutup akses jalan utama," kata Rojjin, warga Desa Kayupuring kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (18/1/2022).
Menurutnya, material longsoran menutup jalan utama ini dikarenakan air Sungai Mugas meluap.
"Hujan angin itu terjadi sejak pukul 13.00, hingga sekarang," ujarnya.
Kemudian, untuk titik lokasi berada di selatan Curug Sibedug yang masih.
Material seperti batu, pohon, dan lumpur menutup akses jalan utama.
"Ada tiga titik longsoran dari wilayah Tinalum ke Sokokembang, pertama di jembatan sebelah musala Sokokembang, Curug Sibedug bagian paling atas longsor, dan di jembatan Kali Tinalum," imbuhnya.
Jiin mengungkapkan, saat ini tim SAR sudah berada di lokasi untuk melakukan pembersihan material.
"Tim SAR dari Banser sudah berada di lokasi."
"Tim yang lain masih dalam perjalanan ke lokasi," ungkapnya.
Dia menambahkan, adanya kejadian ini ada beberapa wisatawan memilih jalan memutar untuk pulang dan melewati Banjarnegara.
Sementara itu, Kades Kayupuring, Cahyono membenarkan bencana tersebut.
"Ada beberapa longsor di wilayah Desa Kayupuring."
"Akses jalan utama tidak bisa dilalui."
"Warga diimbau untuk tidak naik ke Petungkriyono dulu hingga pembersihan material dilakukan," katanya. (*)
Baca juga: Penerimaan PBB P-2 Karanganyar Masih Kurang Rp 4 Miliar, Targetnya Rp 30 Miliar
Baca juga: Begini Cerita Penangkapan Pengedar Sabu di Karanganyar, Sudah Lima Tahun Bisnis Narkoba Sistem COD
Baca juga: Polres Kebumen Masih Gencarkan Razia Masker meski Vaksin Boster Telah Diberikan, Ini Alasannya
Baca juga: Camat Curhat ke Bupati Kebumen, Sering Diperas LSM dan Wartawan, Arif: Laporkan Saja ke Polisi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/longsor-petungkriyono-kabupaten-pekalongan.jpg)