Berita Pendidikan
28 Sekolah di Kendal Mulai Terapkan Kurikulum Prototipe, Implementasi Program Merdeka Belajar
Kurikulum prototipe dari program Merdeka Belajar ini baru diterapkan di 28 sekolah sebagai piloting sekolah penggerak di Kabupaten Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Ada 28 sekolah di Kabupaten Kendal yang mulai menjajaki kurikulum baru pembelajaran dengan sebutan kurikulum prototipe.
Meliputi 4 TK, 6 SMP, dan 18 SD yang kini menjadi sekolah penggerak tahap pertama di Kabupaten Kendal.
Satu di antaranya adalah SMP Negeri 4 Cepiring, di Desa Kalirandugede, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.
Baca juga: Ribuan Linmas Kabupaten Kendal Belum Ikuti BPJS Ketenagakerjaan, Berikut Respon Windu Suko Basuki
Baca juga: Vaksinasi Anak Kurang Lima Persen di Kendal, Bupati Dico Minta Dinkes Sisir yang Belum Divaksin
Baca juga: Warga Binaan Lapas Terbuka Kendal Budidaya Jamur Tiram, Sudah Dipasarkan Hingga Jakarta
Baca juga: Ini Janji Disdikbud Kendal Atasi Masalah Rob di SDN 3 Bandengan, Wahyu: Lantai Segera Ditinggikan
Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, kurikulum prototipe merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar.
Yakni kurikulum pembelajaran yang lebih fleksibel, berfokus pada materi pembelajaran esensial, namun juga memberikan ruang cukup luas pada program peningkatan kompetensi dasar.
Wahyu menyebut, kurikulum ini baru diterapkan di 28 sekolah yang menjadi piloting sekolah penggerak di Kabupaten Kendal.
Rencananya bakal dilanjutkan ke 50 sekolah penggerak tambahan pada 2022, dan sekolah-sekolah yang ada di Kendal.
"Kurikulum ini sementara baru diterapkan di kelas 7."
"Namun di SMP Negeri 4 Cepiring ini, kelas 8 dan 9 sudah mulai dipersiapkan."
"Sehingga anak-anak mendapatkan penanganan yang sama dari guru, tinggal pengembangannya," terang Wahyu kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (20/1/2022).
Wahyu berharap, sekolah yang menjadi piloting ini nantinya menjadi rujukan sekolah penggerak tahap lanjutkan untuk meneruskan dan mengembangkan model pembelajaran yang ada.
Yakni pengembangan kurikulum operasional sekolah menjadi kurikulum prototipe.
Dia menyebut, model pembelajaran baru yang lebih fleksibel ini bisa menjadi jembatan untuk melahirkan SDM yang unggul.
Sehingga, Kabupaten Kendal nantinya memiliki SDM yang berkualitas untuk menjawab tantangan industri 4.0.
"Kurikulum prototipe ini sudah diterapkan mulai semester kemarin."