Berita Banyumas
Bupati Banyumas Komentari Viral Sesajen di Lumajang: Kalau Tidak Setuju Tak Usah Ditendang
Sejumlah eleman masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Banyumas Peduli Budaya menggelar aksi di halaman Pendapa Bupati Banyumas.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Bupati Banyumas, Achmad Husein turut angkat bicara terkait viralnya penendangan sesajen oleh seseorang di kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Achmad Husein menyayangkan peristiwa tersebut.
Sebab menurutnya, itu dapat menciderai kebhinnekaan yang telah terjalin sejak dahulu.
Baca juga: Aplikasi Ojek Inyong Banyumas Dilaunching, Gubernur Ganjar: Bisa Jadi Percontohan di Jateng
Baca juga: Komplotan Pencuri dari Banyumas dan Pemalang Ditangkap, Bobol Kantor Pos di Lima Tempat
Baca juga: Mengetuk Hati Dermawan! Warga Banjarsari Banyumas Lumpuh sejak Lahir, Belum Dapat Bantuan Pemerintah
Baca juga: Mencuri di Kendai Kopi, Pemuda asal Sumbang Banyumas Gasak Cincin Emas, Uang Tunai, dan Ponsel
"Mbok jangan seperti itu, kita kan seduluran (bersaudara) di dunia, apalagi kita bhinneka tunggal ika," kata Husein seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/1/2022).
Aliansi masyarakat tersebut menggelar aksi terkait video viral penendangan sesajen di kawasan Gunung Semeru.
Dalam kesempatan itu, Husein juga turut menandatangani pernyataan sikap Aliansi Masyarakat Banyumas Peduli Budaya yang mengutuk peristiwa itu.
"Kami sampaikan tadi kalau ada yang tidak setuju dengan sesajen tidak usah ditendang."
"Dipindahkan saja atau gimana, tidak harus ditendang," ujar Husein.
Husein berharap, kejadian serupa tidak terjadi di wilayahnya.
"Yang penting justru ayo sama-sama mengingatkan satu sama lain."
"Jangan sampai terjadi di sini."
"Kami menghormati, orang beda pendapat boleh," kata Husein.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah eleman masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Banyumas Peduli Budaya menggelar aksi di halaman Pendapa Bupati Banyumas, Rabu (12/1/2022).
Aksi yang diikuti sekira 50 orang itu menyayangkan penendangan sesajen oleh seseorang di kawasan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dalam kegiatan tersebut mereka juga menggelar ritual doa bersama di halaman pendapa. (*)