Berita Semarang Hari Ini
Terjadi Korsleting Saat Alat MRI Digunakan, Dugaan Penyebab Kebakaran di RSUP dr Kariadi Semarang
Sewaktu alat MRI digunakan, operator tersebut sempat mendengar suara percikan api di stop kontak yang diikuti oleh asap.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kebakaran yang terjadi di Ruang MRI, Gedung Kasuari, RSUP dr Kariadi Semarang terjadi lantaran korsleting listrik.
Korsleting terjadi di stop kontak listrik yang menghubungkan ke alat MRI.
"Iya, tadi siang baru selesai olah tempat kejadian."
"Hasilnya, dugaan kuat ada ada kegagalan di sistem kelistrikan," ucap Kabid Labfor Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (31/12/2021).
Baca juga: Kamis Malam Ganjar Datangi RSUP dr Kariadi Semarang : Alhamdulillah Semua Baik-baik Saja
Baca juga: 18 Kasus Penyelundupan Narkotika ke Lapas Masih Tinggi, Terbanyak Jawa Tengah di Lapas Semarang
Baca juga: Ganjar Acungi Jempol Buat Perawat RSUP dr Kariadi Semarang, Sigap Tangani Pasien Saat Kebakaran
Baca juga: Pascakebakaran di RSUP Kariadi Semarang, Layanan Poli di Kasuari Dialihkan ke Paviliun Garuda
Tim Labfor Polda Jateng telah mendatangi lokasi kebakaran.
Petugas berada di rumah sakit tersebut sampai siang hari sekira pukul 14.00.
Polisi juga membawa sejumlah barang bukti yang dicurigai seperti alat-alat medis dan abu atau arang.
"Barang-barang itu akan diteliti lebih lanjut di laboratorium untuk mengetahui apakah ada zat-zat lain penyebab kebakaran," ucapnya.
Menurutnya, ketika kejadian di ruang MRI terdapat operator mesin MRI dan seorang pasien.

Sewaktu alat MRI digunakan, operator tersebut sempat mendengar suara percikan api di stop kontak yang diikuti oleh asap.
Operator dan pasien itu kemudian menyelamatkan diri dari ruangan.
Api cepat melalap ruangan itu lantaran dinding ruangan dilapisi peredam suara atau glasswol.
"Kondisi ruangan MRI yang menjadi titik api seluruh ruangannya terbakar," paparnya.
Dia menambahkan, penyebab pasti kebakaran masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari hasil temuan di lapangan.
Dugaan adanya unsur kelalaian atau human error, dia tidak dapat memastikan karena itu akan ditindaklanjuti oleh Satreskrim Polrestabes Semarang.
"Itu bukan wewenang kami, nanti langsung tanyakan ke Polrestabes Semarang," tandasnya. (*)
Baca juga: Biaya Rapid Test Antigen di Stasiun Daop 5 Purwokerto Turun Jadi Rp 35 Ribu, Berlaku Mulai 1 Januari
Baca juga: Laporan 12 Hari PT KAI Daop V Purwokerto: 1.267 Calon Penumpang Kereta Api Gagal Berangkat
Baca juga: Terdampak Penutupan Jalan Malam Tahun Baru, Tukang Becak dan Juru Parkir Purbalingga Dapat Sembako
Baca juga: Bantu Inara, Anak Cerebral Palsy Warga Karanggedang, Pemkab Purbalingga Jatah Rp 300 Ribu/Bulan