Berita Pendidikan

Kisah Guru SLB Kota Tegal Mengajar di Masa Pandemi, Perkuat Bahasa Isyarat Bagi Siswa Tuna Rungu

Eko bercerita, belajar dari rumah bagi siswa SLB Negeri Kota Tegal, hampir genap dua tahun semasa pandemi Covid-19. Begini suka dukanya.

SLB NEGERI KOTA TEGAL
Potret pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau offline dengan bahasa isyarat di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Tegal, belum lama ini. Sebelah kiri guru, sebelah kanan siswa. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Menjadi guru atau tenaga pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB), tidak semudah seperti yang dibayangkan. 

Butuh kesabaran, ketelatenan, hingga keterampilan.

Karena di SLB, tenaga pendidik akan bertemu dengan puluhan anak berkebutuhan khusus yang memiliki keterbatasan fisik berbeda-beda. 

Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. 

Baca juga: Libur Nataru di Kota Tegal - Dipastikan Tidak Ada Penyekatan Jalan, Cuma Pembatasan Aktivitas Warga

Baca juga: Apa Kabar Vaksinasi Anak di Kota Tegal? Dinkes: Alhamdulillah Lancar, Hari Kedua Sudah 880 Orang

Baca juga: Wisata PAI Kota Tegal Mulai Terapkan Sistem Pembayaran e-Ticketing, Dedy Yon: Jadi Lebih Transparan

Baca juga: Instruksi! ASN Kota Tegal Dilarang Cuti Apalagi Bepergian Selama Libur Nataru

Para guru SLB harus memiliki berbagai ide untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah. 

Hal itu seperti yang dialami, Eko Budiyanto (41), guru SLB Negeri Kota Tegal

Eko bercerita, belajar dari rumah bagi siswa SLB Negeri Kota Tegal, hampir genap dua tahun semasa pandemi Covid-19. 

Dia mengajar siswa dengan kebutuhan khusus tuna rungu pada jenjang pendidikan SD.

Setiap harinya materi pembelajaran disampaikan menggunakan bahasa isyarat

"Setiap hari seperti itu."

"Saya ambil video menggunakan bahasa isyarat, kemudian saya kirim ke orangtua siswa," kata Eko kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (17/12/2021). 

Eko mengatakan, dibandingkan belajar di sekolah, belajar dari rumah ini jauh lebih sulit. 

Pertama, guru sulit memberikan penjelasan yang lebih memahamkan. 

Dari siswa pun lebih lambat menyerap materi dengan belajar yang dilakukan secara daring. 

Kesulitan yang lain, tidak semua orangtua memahami penggunaan bahasa isyarat

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved