Gunung Semeru Erupsi
Korban Tewas Akibat Erupsi Gunung Semeru Lumajang Capai 39 Orang, 6.022 Jiwa Masih Mengungsi
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (9/12/2021) pagi, korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 39 orang.
TRIBUNBANYUMAS.COM, LUMAJANG - Korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, terus bertambah.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (9/12/2021) pagi, korban meninggal dunia 39 orang.
Sementara, 13 orang lainnya masih hilang.
"Petugas di lapangan masih terus melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga meninggal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangnannya, Kamis.
Baca juga: Turut Cari Korban Erupsi Gunung Semeru, Relawan RAPI Banjarnegara: Ketinggian Abu Sampai 3 Meter
Baca juga: BNPB: Korban Tewas Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 22 Orang, 22 Lainnya Masih Hilang
Baca juga: Ganjar Berangkatkan 50 Relawan, Seminggu Bantu Penanganan Pasca Erupsi Gunung Semeru
Baca juga: BPBD Lumajang Akui Tak Ada Alat Deteksi Dini Letusan Semeru, Warga Malah Tonton Erupsi dari Sungai
Sedangkan mereka yang hilang, tim SAR gabungan menargetkan waktu 6 hari ke depan dengan fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, dan wilayah Desa Curah Kobokan.
Sementara, untuk warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru juga meningkat.
Data Pos Komando (posko) Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada Rabu (8/12/2021), penyintas berjumlah 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian.
Posko terus memutakhirkan data warga terdampak maupun warga yang mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar.
Sebaran jumlah penyintas paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan 2.331 orang.
Sedangkan di Kecamatan Pasirian, ada 983 orang, Pronojiwo 525 orang, Tempeh 554 orang, dan Sumbersuko 302 orang.
Di Lumajang ada 271 orang, Pasrujamber 212 orang, Sukodono 204 orang, Kunir 127 orang, dan Tekung 67 orang.
Di Senduro 66 orang, Padang 62 orang, Jatiroto 59 orang, Kedungjajang 50 orang, Klakah 45 orang.
Sementara, di Yosowilangun 40 orang, Rowokangkung 37 orang, Ranuyoso 26 orang, Randuagung 24 orang, Tempusari 23 orang, dan Gucialit 14 orang.
Baca juga: Lima ASN di Salatiga Lapor Terima Gratifikasi, Mulai Makanan hingga Dompet
Baca juga: Polda Jateng Turun Tangan, Bantu Cari Pemuda Demak yang Diculik saat Berangkat Kerja ke Semarang
Baca juga: Tempat Wisata di Banyumas Boleh Buka saat Libur Nataru, Pengunjung Dibatasi 75 Persen
Baca juga: 5 Berita Populer: Camat dari Karanganyar Ngamar di Banjarnegara-Truk Tabrak Mobil di Banyumas
Selain pengungsian, erupsi juga berdampak pada aset warga seperti rumah warga dan hewan ternak.
Data sementara mencatat, rumah terdampak 2.970 unit dan hewan ternak 3.026 ekor, dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684, dan unggas lainnya 1.578.
Sementara itu, data sementara fasilitas umum (fasum) terdampak antara lain sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, fasilitas kesehatan 1 unit dan jembatan rusak 1 unit. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Korban Erupsi Semeru: 39 Warga Meninggal, 13 Masih Hilang".