Berita Semarang Hari Ini
Inilah Kisah ODHA Semarang, Pasrah Saat Perusahaan Memintanya Mundur Pasca Diketahui Positif HIV
Awalnya ODHA akan diadvokasi agar hak-haknya dapat diperoleh, namun urung dilakukan karena ditakutkan identitasnya sebagai ODHA akan terungkap.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Dia berharap, seharusnya perusahaan lebih inklusif terhadap para ODHA, sebab mereka juga dapat produktif seperti para karyawan lainnya.
Diutarakannya, ODHA memang perlu mengkonsumsi obat ARV secara rutin lantaran untuk menurunkan virus HIV di tubuhnya.
"Maka kawan-kawan HIV tetap bisa bekerja keras tak kalah dengan orang pada umumnya," bebernya.
Sementara itu, ODHA Semarang, Citra (bukan nama sebenarnya) berucap, selama ini tak mengungkap kondisinya sebagai ODHA di tempat kerja.
Alasannya, dia takut semisal bosnya mengetahui kondisinya lantas memecatnya.
"Iya takut kalau bos tahu takut dipecat jadi saya milih diam."
"Saya masih punya satu anak yang harus dihidupi," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (7/12/2021).
Sejauh ini, kata dia, tak memiliki masalah dalam bekerja.
Meski di pekerjaanya membutuhkan banyak tenaga, ia tak alami kendala.
"Bidang pekerjaan saya terhitung berat yaitu di laundri."
"Tapi selama disiplin minum obat ARV kondisi badan tak masalah," jelasnya.
Dia mengatakan, mengidap HIV sejak 2012, tertular dari suaminya.
Kini suaminya telah meninggal dunia akibat HIV AIDS menggerogoti tubuhnya.
"Ya ini bagian dari hidup saya, hal yang bisa saya lakukan sekarang adalah bekerja keras untuk hidup sembari membesarkan anak," tandasnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas