Berita Kesehatan
Efektif Mulai 1 Januari 2022, 13 Puskesmas Buka Layanan PDP ODHA Karanganyar, Berikut Daftarnya
Tes VCT terhadap ODHA di Karanganyar belum optimal dilakukan pada tahun ini lantaran adanya pembatasan kegiatan dampak dari pandemi Covid-19.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - DKK Karanganyar membuka 13 layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) Puskesmas untuk penanganan Orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Pembukaan layanan PDP Puskesmas tersebut dilangsungkan secara simbolis sekaligus bertepatan dengan sosialisasi bahaya HIV AIDS di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (6/12/2021).
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, 13 layanan PDP Puskesmas tersebut meliputi Puskesmas Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jatiyoso, Jumantono, Ngargoyoso.
Tasikmadu, Karanganyar, Mojogedang I, Jaten II, Colomadu I, Colomadu II, dan Gondangrejo.
Baca juga: Ini Jadwal Update Penyerahan Rapot dan Libur Semester Sekolah di Karanganyar
Baca juga: Saya Dengar Suara Darr, Derr - Rumah Warga Karangmojo Karanganyar Ini Ludes Terbakar, Ini Kata Saksi
Baca juga: Ganjar Bernostalgia di Tawangmangu Karanganyar, Dulu Sawah Kini Jadi Sekolah Internasional Al-Azhar
Baca juga: Grafik Kasus Aktif Corona Meningkat di Karanganyar, Purwati: Warga Agak Lengah Protokol Kesehatan
Pelayanan PDP tersebut akan mulai aktif pada 1 Januari 2022.
Dia menuturkan, fokus penanganan ODHA ini lebih pada perilaku menyimpang.
Setelah dilakukan penanganan terhadap perilaku menyimpang, kemudian dilakukan penyembuhan secara fisik.
"Kami akan sosialisasi, cek kesehatan di Puskesmas."
"Pendekatan lebih ke lingkungan dan keluarga."
'Tapi banyak orang yang takut dites darahnya karena khawatir diketahui penyakitnya."
"Oleh karenanya, pendekatan kami lebih ke keluarga, lewat tokoh masyarakat, RT, dan RW," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (6/12/2021).
Kasi P2P DKK Karanganyar, Sri Winarno mengatakan, tercatat ada 879 ODHA dalam kurun waktu 2000 hingga November 2021.
Berdasarkan kelompok umur, kebanyakan ODHA berasal dari rentang usia 25-49 tahun dengan 434 kasus.
Sedangkan usia 15-19 tahun tercatat ada 77 kasus.
Dari jumlah tersebut ada 119 orang lost to follow up atau berhenti berobat dalam kurun waktu 2018 hingga November 2021.