Berita Pendidikan
Diskusi Kongres Bahasa Jawa di Bandungan Semarang, Sucipto Sebut Bahasa Jawa Butuh Anjing Penjaga
Selama ini, menurut Sucipto, kongres yang sudah berjalan selama enam kali dengan biaya miliaran Rupiah berkesan sekadar sebagai upacara.
"Sementara pemerintah daerah menjadi katalisator sekaligus fasilitatornya,” katanya.
Pihaknya juga berjanji untuk membantu mewujudkan gagasan perlunya reposisi guru bahasa Jawa yang terekrut pada seleksi aparatur sipil negara (ASN) guru PPPK pada formasi seni budaya di jenjang SMP dan SMA/SMK.
“Sekaligus penguatan kapasitas guru pengampu bahasa Jawa di jenjang SD, mengingat mereka pada umumnya tidak berlatar pendidikan dengan muatan kompetensi keilmuan bahasa Jawa,” katanya.
Serial diskusi yang berlangsung dalam empat angkatan selama empat pekan terakhir menghadirkan sejumlah pembicara.
Seperti Gusti Wandansari (Gusti Moeng) dari Keraton Surakarta, anggota DRP RI St Sukirno, mantan Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, Prof Teguh Supriyanto, Prof Farida Nugraheni, dan Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah Ganjar Harimansyah. (*)
Baca juga: Bocah Kelas V SD Tewas Tenggelam, Terpeleset Hendak Ambil Bola di Embung Tlogodowo Kabupaten Pati
Baca juga: Cinta Lama Bersemi Kembali di PSIS Semarang, Flavio Beck Junior Gabung Tim Mahesa Jenar
Baca juga: DPRD Kebumen Setujui RAPBD 2022, Nilainya Rp 2,7 Triliun, Ini Rencana Arah Kebijakan Bupati
Baca juga: Cerita Anggota Polres Kebumen Ipda Axel Kuliah Magister di Inggris: Diajak Dosen Diskusi Kasus