Berita Banjarnegara Hari Ini

Jelang Akhir Tahun, Harga Minyak Goreng Kemasan Merangkak Naik di Banjarnegara, Seliter Rp 20.000

Di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Banjarnegara, harga rata-rata minyak goreng mencapai Rp 19.000 hingga Rp 20.000 perliter. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Aktivitas toko sembako di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Senin (29/11/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Harga minyak goreng kemasan secara nasional masih terus naik, termasuk di Kabupaten Banjarnegara.

Di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Banjarnegara, harga rata-rata minyak goreng mencapai Rp 19.000 hingga Rp 20.000 perliter. 

Baca juga: Bupati Nonaktif Banjarnegara Budhi Sarwono Ulang Tahun, Warganet Ucapkan Selamat di Facebook

Baca juga: Pemkab Banjarnegara Tak Bisa Berbuat Banyak! Harga Kubis Lagi Anjlok, Cuma Rp 300 per Kilogram

Baca juga: Polisi Tangkap Warga Banjarnegara, Jambret Ponsel Pemotor di Banyumas

Baca juga: Harga Kubis Cuma Rp 500 per Kg, Petani di Banjarnegara Ini Bandingkan Tarif Kencing di SPBU

Data dari aplikasi Sipinter Apik yang dikembangkan Pemkab Banjarnegara, harga minyak goreng per hari ini, Senin (29/11/2021) di Pasar Kota Banjarnegara Rp 19 ribu perliter.

Sedangkan di Pasar Mandiraja di kisaran Rp 20 ribu perliter, dan di Pasar Karangkobar Rp 19 ribu perliter. 

Kabid Perdagangan Dindagkop Kabupaten Banjarnegara, Suroso mengatakan, kenaikan harga minyak goreng kemasan dipengaruhi naiknya harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dunia. 

"Juga karena meningkatnya permintaan CPO untuk industri biodiesel, serta turunnya produksi CPO nasional, " katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (29/11/2021). 

Harga minyak yang naik dalam beberapa minggu terakhir ini dimungkinkan belum akan turun sampai akhir 2021. 

Tetapi ia menilai kenaikan harga minyak goreng kemasan saat ini masih terjangkau oleh masyarakat. 

Ia pun meminta para pelaku usaha tidak menimbun barang kebutuhan masyarakat untuk spekulasi momentum libur Natal dan Tahun Baru.

Ia juga meminta pedagang menjaga harga di tingkat wajar sesuai acuan yang ditetapkan pemerintah. 

"Warga juga agar tidak panic buying (pembelian karena panik) dan ikut memantau harga di pasaran," katanya. (*)

Baca juga: Gelar Halaqah, Ini 9 Poin Rekomendasi Ulama dan Pengurus Ponpes untuk Bupati Purbalingga

Baca juga: Meningkat! Pelanggaran Selama Operasi Zebra Candi 2021 di Purbalingga Capai 1.832 Kasus

Baca juga: Warga Ngemplak Sleman Kena Tipu, Beli Samurai Palsu Seharga Rp 15 Juta di Wonosobo, Begini Kisahnya

Baca juga: Jejak Alih Fungsi Lahan Masih Ada - Inilah Hasil Menelusuri Hutan Lindung Gunung Prau Wonosobo

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved