Berita Jawa Tengah
Bendung Sungai Blorong Selesai Desember 2021, Bupati Kendal: Air Bakunya Bakal Dikelola BUMD
Dico berharap dalam pengelolaannya dapat dihibahkan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) yakni PDAM Tirto Panguripan Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Capaian pembangunan infrastruktur penunjang ketersediaan air baku dari Sungai Blorong Kendal mencapai 85 persen.
Meliputi pembangunan bendung karet di wilayah Kecamatan Brangsong, dan pembangunan instalasi pipa menuju kawasan industri Kendal (KIK).
Capaian itu mempertegas rencana Pemkab Kendal dalam menyediakan suplai air baku untuk perusahaan-perusahaan di KIK.
Baca juga: Sepeda Lokal Asal Kendal Diekspor ke Lima Negara, Nilainya Capai 2,8 Juta USD
Baca juga: Diusulkan Tambah 291 Sekolah, Disdikbud Kendal: PTM Terbatas Lancar Tanpa Muncul Klaster Baru
Baca juga: Persiapan Datangnya Musim Hujan, Pemkab Kendal Kebut Pembangunan Tanggul Sungai Bodri di Desa Lanji
Baca juga: Jatuh Tersungkur dari Motor setelah Tabrak Kerbau yang Menyeberang, Warga Batang Tewas di Kendal
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, capaian pembangunan saat ini diharapkan suplai air baku bisa dilakukan pada akhir 2021.
Dico berharap dalam pengelolaannya dapat dihibahkan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) yakni Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Panguripan Kendal.
"Tentu ini perlu komunikasi lebih lanjut antara PDAM provinsi dengan Kabupaten Kendal," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (14/10/2021).
Harapan Bupati sudah disampaikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana beberapa hari lalu.
Dico juga berharap, pembangunan infrastruktur sumber daya alam ini mempunya nilai seni tambahan untuk mendongkrak potensi destinasi wisata.
Sehingga, bendung karet yang dibangunan dengan menelan anggaran ratusan miliar Rupiah ini bisa memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha.
Dengan cara membangun spot-spot wisata yang bisa dikunjungi masyarakat untuk menikmati pemandangan alam di sekitar bendungan.
"Rencana akan dibangun landmark di samping lokasi bendung."
"Bisa diintegrasikan dengan wisata danau atau sport tourism seperti dayung atau canoe," tuturnya.
Dengan konsep ini, Dico optimis akan memberikan dampak positif yang panjang untuk masyarakat sekitar.
Khususnya dalam hal peningkatan roda perekonomian penduduk.
"Jadi nanti tidak hanya sebagai bentuk penanganan banjir, tetapi juga sebagai DTW baru untuk mendorong UMKM sekitar," harapnya.