Liga 2 2021
Gibran Sebut Persis Solo Waspadai Jurus Kungfu AHHA PS Pati, Begini Respon Milik Atta Halilintar
Oleh sejumlah pihak, selorohan Gibran Rakabuming Raka mungkin bisa dipahami sebagai psy war atau perang urat syaraf terhadap AHHA PS Pati.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka berseloroh bahwa Persis Solo mesti mewaspadai AHHA PS Pati (PSG Pati).
Hal ini lantaran klub milik Atta Halilintar dan Putra Siregar itu dianggap telah "menguasai kungfu".
Hal tersebut dia ucapkan di hadapan media massa pada Selasa (21/9/2021).
Baca juga: 35 Orang Berlomba Daftar Jadi Pengadopsi, Pasca Temuan Bayi di Bawah Jembatan Cluwak Pati
Baca juga: Astagfirullah, Warga Cluwak Pati Temukan Bayi di Bawah Jembatan, Diduga Dibuang Orangtuanya
Baca juga: Tergabung di Grup Neraka, AHHA PS Pati Pastikan Siap Tempur Jalani Liga 2 Indonesia
Baca juga: Kedua Pemuda Asal Pati Ini Pasang Taruhan Rp 700 Ribu, Mereka Enggan Disebut Joki Balap Liar
Oleh sejumlah pihak, selorohan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut mungkin bisa dipahami sebagai psy war atau perang urat syaraf.
Sebab, Persis Solo selaku tuan rumah Grup C akan berhadapan dengan AHHA PS Pati dalam laga pembuka yang akan dilangsungkan Minggu (26/9/2021).
Adapun AHHA PS Pati dalam kompetisi musim ini masih menggunakan nama lamanya, yakni Putra Safin Group (PSG) Pati.
Untuk diketahui, AHHA PS Pati memang mendapat stigma negatif setelah terjadinya insiden "tendangan kungfu" dalam laga uji coba yang mereka lakoni melawan klub Liga 1, Persiraja Banda Aceh, pada Senin (6/9/2021).
Dalam pertandingan tersebut, dua pemain AHHA PS Pati, yakni Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun melakukan pelanggaran keras pada pemain Persiraja.
Menanggapi selorohan Gibran, Manajer AHHA PS Pati, Doni Setiabudi alias Jalu menilai hal tersebut sesuatu yang wajar dalam sepak bola.
"Saya pikir itu lumrah."
"Surakarta kan jadi tuan rumah."
"Kalau ada psy war, itu jadi unsur entertainment (hiburan)."
"Kalau saya pribadi sih bilang ke anak-anak, tidak perlu pikirkan itu."
"Cukup bungkam dengan prestasi dan kemenangan," tegas dia kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (22/9/2021).
Sementara, Komisaris AHHA PS Pati, Saiful Arifin punya pandangan sedikit berbeda.
Menurut pria yang akrab disapa Safin ini, sebagai tuan rumah Gibran mestinya tidak perlu mengucapkan kata-kata semacam itu.
"Seharusnya tuan rumah tidak boleh seperti itulah."
"Tuan rumah itu mestinya memberikan kenyamanan untuk seluruh klub."
"Tapi kalau agak takut-takut dengan Pati, mungkin bahasanya jadi seperti itu," kata Wakil Bupati Pati itu kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (22/9/2021).
Safin berharap, pihak tuan rumah bisa menjaga keamanan dan kebersamaan di antara segenap tim yang berkompetisi.
"Tuan rumah (mestinya memikirkan) bagaimana menjaga keamanan dan kebersamaan, memastikan fair play."
"Kami berharap seperti itu saja," kata dia.
Safin menambahkan, pihaknya sudah sangat siap untuk menghadapi laga pembuka melawan klub milik Kaesang Pangarep.
"Tidak gentar, mesti semangat, bola itu bundar."
"Meskipun melawan tuan rumah, kami tidak takut dikasih psy war apapun."
"Kami siap, yang terpenting adalah bagaimana di lapangan nanti bermain baik dan fair play," tegas dia. (*)
Baca juga: Hasil Penilaian Lomba Gempur Rokok Ilegal Purbalingga Keluar, Berikut Nama-nama Pemenangnya
Baca juga: Polres Purbalingga Bangun Dapur Umum, Pasok Makanan untuk Siswa Mrebet yang Jalani Isolasi Terpusat
Baca juga: Tak Hanya Peserta, Panitia Seleksi CASN di Banjarnegara Juga Harus Jalani Swab Antigen Covid
Baca juga: Pencatatan Perjalanan Dinas Pegawai Makin Mudah, BKD Banjarnegara Gunakan Aplikasi E-Perjadin