Berita Kesehatan Hari Ini
Calon Pengantin di Pati Wajib Tes HIV AIDS, Pemkab Sedang Siapkan Aturan Resminya
Selama ini pemeriksaan HIV/AIDS terhadap calon pengantin di Pati baru dilaksanakan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Batangan dan Cluwak.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Pemkab Pati berencana menetapkan regulasi untuk melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) pada calon pengantin.
Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi Penguatan Kebijakan Pencegahan Penularan HIV/AIDS di usia produktif pada calon pengantin, Rabu (15/9/2021).
Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Haryanto di Pendopo Kabupaten Pati.
Baca juga: Yuk Nikmati Es Krim Khas Italia di Selasar Coffee & Gelato Pati, Harganya Cuma Rp 28 Ribu
Baca juga: Jelang Salat Jumat, Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam di Juwana Pati, Empat Motor Jadi Barang Bukti
Baca juga: Bambang Susilo Sebut PKB Usung Kader Sendiri Jadi Calon Bupati Pati, Semisal Muhammadun
Baca juga: Dua Pemain AHHA PS Pati Dipulangkan, Buntut Aksi Tak Terpuji Saat Laga Lawan Persiraja Banda Aceh
Haryanto mengatakan, selama ini pemeriksaan HIV/AIDS terhadap calon pengantin di Pati baru dilaksanakan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Batangan dan Cluwak.
Karena itu pihaknya akan menyiapkan regulasi agar pemeriksaan ini dilakukan di seluruh kecamatan yang ada.
“Kami siapkan regulasi berupa Perbup (Peraturan Bupati), sebagai tindak lanjut dari Perda HIV yang sudah ada."
"Pada dasarnya kami hendak melakukan cek dan ricek dari awal."
"Ini sebagai antisipasi penularan,” kata Haryanto kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (15/9/2021).
Dia menyadari, kebijakan ini berpotensi menimbulkan pro kontra.
Sebab memungkinkan adanya dampak sosial tertentu.
Misalnya, ketika calon mempelai dites dan terdeteksi positif AIDS, boleh jadi justru mereka membatalkan pernikahan.
Namun, Haryanto menegaskan bahwa terkait HIV/AIDS ini memang harus ada keterbukaan di antara calon pengantin.
Tujuannya supaya menghindari penularan pada pasangan dan keturunan.
“Dulu juga pernah ada (penderita AIDS) yang memberi testimoni."
"Karena dia jujur, akhirnya bisa kami kawal untuk rutin berobat."