Berita Solo
Tagih Uang Arisan, Korban Lelang Arisan Bodong Datangi Resepsi Pernikahan Bandar di Mojosongo Solo
Beberapa tamu tak diundang menggeruduk pesta pernikahan diduga pelaku penipupan arisan bodong di Setru, Kelurahan Mojosongo, Kota Solo, Minggu.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Beberapa tamu tak diundang menggeruduk pesta pernikahan diduga pelaku penipupan arisan bodong di Setru, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (12/9/2021).
Mereka merupakan korban arisan bodong yang menuntut uang yang telah disetor, dikembalikan.
Tamu tak diundang yang mayoritas perempuan itu juga memasang karangan bunga yang tiba di lokasi, sehari sebelumnya.
Pemasangan karangan bunga ini sempat memicu emosi keluarga mempelai sehingga terjadi keributan.
Bahkan, satu di antara tamu tak diundang tersebut dijambak anggota keluarga pemilik hajat. Kericuhan terus terjadi hingga mereka diusir dari lokasi pesta.
Baca juga: Niat Cari Tambahan Biaya Berobat Anak, Warga Salatiga Ini Malah Dikejar Tagihan Member Arisan Online
Baca juga: Penipuan Berkedok Arisan Online Terjadi di Sragen, Pelaku Bawa Kabur Peserta hingga Rp 2 Miliar
Baca juga: Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Pencari Ikan di Ngloram Blora Ngaplo
Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Solo-Yogyakarta Capai 26,2 Persen, Pemerintah Gelontor Dana Rp 1,7 Triliun
Satu di antara korban, Bara Nuina, mengatakan, mereka yang datang merupakan korban arisan online sistem lelang.
Saat ditawari lelang arisan itu, Nuina percaya karena sudah lama mengenal terduga pelaku penipuan.
"Dia menawarkan arisan kepada saya. Arisan saya yang sudah masuk itu sekitar Rp 161 juta, sempat dikembalikan Rp 14 juta, jadi masih ada sisa sekitar Rp 142 juta," ungkapnya.
Dia mengaku mendatangi resepsi pernikahan terduga pelaku penipuan lelang arisan lantaran kesulitan menghubungi yang bersangkutan, baik lewat telepon maupun Whatsapp.
"Di rumah (saat didatangi, red) juga tidak ada. Adanya orangtuanya dan juga menutup-nutupi," jelasnya.
Nuina sebenarnya ingin kauss tersebut diselesaikan secara baik-baik. Bahkan, menurutnya, terduga pelaku penipuan semapt berjanji menyelesaikan tanggungan pada Agustus, lewat cara menjual aset milik orangtua.
"Tapi, sampai Agustus (2021, red) tidak ada kejelasan. Padahal, ini sudah Sepetember. Makanya, saya dengar dia nikah itu syok. Akhirnya, langsung datng ke sini," ungkapnya.
Korban lain, Ananda, mengaku menjadi member arisan dan telah menyetor uang Rp 25 juta.
Menurutnya, terduga pelaku penipuan seharusnya membayar tanggungan arisan pada 30 April 2021 lalu. Hal ini dipertegas lewat perjanjian pelunasan.
"Dia susah dihubungi, sama belum ada uang masuk dari dia ke saya, sampai sekarang," ungkapnya.
• Jual Rongsok dan Jlantah, Cara Warga RW 5 Karangklesem Banyumas Saling Bantu di Tengah Pandemi Covid
Baca juga: Sama-sama Dihantam Badai Cedera, Berikut Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang dan Persija Jakarta
Baca juga: Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Pencari Ikan di Ngloram Blora Ngaplo
Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Solo-Yogyakarta Capai 26,2 Persen, Pemerintah Gelontor Dana Rp 1,7 Triliun
Akhirnya, Ananda pun ikut mendatangi pernikahan terduga pelaku penipuan untuk menagih uang tanggungan arisan.
"Dia belum bisa bayar utang tapi bisa nikah (resepsi, red). Kalau di sini ada sekitar enam orang (korban yang datang, red)," ujarnya.
Sementara itu, dari pihak pelaku maupun keluarga, saat dimintai penjelasan tidak ada yang bersedia memberikan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/korban-arisan-bodong-datangi-resepsi-pernikahan-bandar-arisan-di-serut-mojosongo-solo.jpg)