Berita Pendidikan Hari Ini
Rencana Simulasi PTM di Karanganyar Bakal Dibahas Mulai Besok Rabu
Kepala Disdikbud Kabupaten Karanganyar mengungkapkan, akan membahas terkait persiapan PTM dengan Bupati Juliyatmono pada Rabu (1/9/2021).
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Pemkab Karanganyar melalui Disdikbud tengah melakukan persiapan guna rencana simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Itu menyusul turunnya status zona penyebaran Covid-19 yang semula level 4 menjadi level 3.
Kepala Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Tarsa menyampaikan, dinas telah menerima surat edaran dari provinsi terkait simulasi PTM.
Baca juga: Resmi Dikukuhkan Bupati Juliyatmono, Khuzaini Hasan Jabat Ketua FKUB Karanganyar
Baca juga: Pemkab Karanganyar Buka Pendaftaran Vaksinasi Bagi Calon ASN, Begini Caranya
Baca juga: Cuma Berlaku di Palur Plaza Karanganyar, Aturan Wajib Terapkan Sistem Aplikasi PeduliLindungi
Baca juga: Dinilai Memberatkan, Syarat Pelamar CPNS 2021 Wajib Rapid Antigen, Bupati Karanganyar: Hapus Saja
"Ada beberapa hal dalam surat edaran tersebut seperti kapan akan dilaksanakan simulasi, apakah semua sekolah atau sebagian, regulasinya, protokol kesehatan."
"Akan dikomunikasikan terlebih dahulu bersama Bupati," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (31/8/2021).
Dia menuturkan, hingga saat ini belum ada sekolah tingkat dasar yang menggelar uji coba PTM.
Sedangkan sekolah tingkat menengah baru ada satu yang telah menggelar uji coba PTM.
"Kemungkinan simulasi akan kami perbanyak."
"Kalau bisa kami menghendaki semua simulasi," ucapnya.
Kendati demikian, keputusan terkait simulasi PTM tergantung kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Tarsa mengungkapkan, akan membahas terkait persiapan PTM dengan Bupati pada Rabu (1/9/2021).
Dia merencanakan, simulasi PTM dimulai pada pekan depan.
Dinas telah memiliki gambaran nantinya jumlah siswa yang masuk sekolah akan dibatasi.
Tarsa mencontohkan, sistem masuk menggunakan shift pagi dan siang serta pembelajaran hanya dua jam dalam sehari.
Disdikbud mendorong supaya para siswa dapat segera menjadi sasaran vaksin.