Berita Jateng
Masih Temukan Siswa Naik Angkot saat PTM Terbatas, Gubernur Ganjar: Secara Umum Sudah Bagus
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di berbagai sekolah, sudah bagus.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: rika irawati
Dalam sehari, sebanyak 12 rombongan belajar dibagi dua shif. Shif pertama untuk absen satu sampai 18 dan shif kedua, absen 19 sampai 35.
"Ketika anak shif satu masuk, pembelajarannya kan tatap muka yang di sekolah. Tapi, pada saat yang bersamaan, siswa siswa yang absen 19-35 di rumah itu pembelajaran jarak jauh. Jadi, secara sinkron, menggunakan live meeting," kata Waka Kurikulum SMAN 3 Semarang, Saroji.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, sistem yang diterapkan masing-masing sekolah sudah bagus sehingga para siswa bisa menjalankan PTM secara aman.
"Menurut saya, lewat cara begini, tidak terjadi situasi yang ramai, yang crowd sehingga masih di-manage secara baik. Sampai hari kedua, sih, alhamdulillah bagus ya," tuturnya.
Baca juga: Mobil Toyota Rush Nangkring di Median Jalan di Ngaliyan Semarang Gara-gara Pengemudi Mengantuk
Baca juga: Fasilitator Puskesmas Pagentan 2 Banjarnegara Minta Warga Tak Labeli Negatif Penderita Covid
Baca juga: Selamat! 6 Pramuka Kwarcab Banyumas Raih Juara di Eagle Scout Award 2021 Jateng
Baca juga: Warga Juwana Pati Alami Kerugian Hingga Rp 3 Miliar, Kapal Miliknya Terbakar saat Diperbaiki
Namun, dia menyayangkan masih ada siswa yang berangkat ke sekolah naik angkot atau ojek online.
"Satu dua problem transport, ya, karena orangtuanya tidak bisa mengantar secara langsung, menjemput secara langsung sehingga ada yang naik angkot ada yang naik ojek. Tapi sangat sedikit, sih," ucapnya.
Ganjar berharap, orangtua hingga kerabat terdekat siswa turut berperan membantu mensukseskan pelaksanaan PTM.
Sehingga, ada usaha bersama, baik dari siswa, sekolah, hingga orangtua.
"Ini yang mesti hati-hati kita butuh bantuan orangtuanya agar orangtuanya juga bisa membantu, jadi effort-nya bareng-bareng. Orangtuanya terlibat, saudaranya terlibat, keluarga terdekatnya terlibat," jelas Ganjar.
Ganjar mencontohkan ketika dirinya bertemu seorang siswa SD yang diantar bapaknya naik sepeda motor dengan keranjang bakso.
Menurut Ganjar, keterlibatan orangtua bisa memberikan semangat untuk anaknya.
"Tadi, saya lihat, ada anak SD orangtuanya bakul bakso kemudian diantar naik keranjang baksonya. Itu semangat yang luar biasa. Jadi, orangtuanya berpartisipasi, anaknya menjadi penuh semangat karena diantar orangtua. itu penting," ujarnya. (*)