Berita Jawa Tengah
Dua Warga Kendal Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Jadi Terduga Teroris Jaringan JI
Bambang Budiono ditangkap di rumahnya di Kelurahan Kebondalem kecamatan Kota Kendal saat hendak berangkat menuju musala untuk salat subuh.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua warga Kabupaten Kendal terduga teroris.
Keduanya diketahui bernama Nur Priono Hadi warga Kelurahan Bugangin dan Bambang Budiono warga Kelurahan Kebondalem Kecamatan Kota Kendal.
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan menahan dua orang terduga teroris pada, Jumat (13/8/2021) pagi.
Nur Priono Hadi ditangkap di rumah kontrakannya di Kelurahan Bugangin.
Baca juga: Dilaksanakan Mulai Besok Sabtu di Kendal, Vaksinasi Nakes Dosis Ketiga
Baca juga: 30 Anak Berprestasi di Kendal Dapat Hadiah Hingga Jutaan Rupiah, Karena Ini
Baca juga: Pemkab Kendal Siapkan Simulasi Pembukaan Tiga Objek Wisata, Dico: Yang Paling Banyak UMKM Terdampak
Baca juga: Beban Warga Meteseh Kendal Ini Lagi Berat, 10 Tahun Sriwayati Rawat Suami dan Anak, Utang Menumpuk
Sedangkan Bambang Budiono ditangkap di rumahnya di Kelurahan Kebondalem kecamatan Kota Kendal saat hendak berangkat menuju musala untuk salat subuh.
Keduanya dikabarkan langsung dibawa ke Kota Semarang.
Sementara rumah keduanya dilakukan penggeledahan.
Penangkapan ini berjalan senyap tanpa diketahui warga sekitar.
Bahkan, istri Nur Priono Hadi, Nur Hariani berucap, sebelumnya tidak mengetahui kalau suaminya ditangkap.
Kata Nur, pagi itu suaminya berangkat duluan menuju musala untuk menunaikan salat subuh berjamaah.
Seperti biasa, Nur mengikuti suaminya sesaat setelah sang suami keluar rumah.
"Saat sampai di musala, tidak ada sandal suami saya."
"Waktu itu saya berpikir apa suami saya salat subuh di masjid," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (13/8/2021).
Nur melanjutkan, sepulang dari musala, ia juga tidak mendapati suaminya di rumah.
Sementara sepeda motor, dompet, handphone suaminya masih ada di rumah.
Ia pun baru mengetahuinya saat ada petugas kepolisian datang untuk menggeledah rumahnya.
"Paginya, ada yang datang dan bilang kalau suami saya ditangkap karena masuk jaringan Jamaah Islamiyah."
"Saya juga ditanya-tanya, tetapi saya jawab tidak tahu."
"Lalu polisi melakukan penggeledahan," tuturnya.
Kata Nur, petugas sempat menggeledah tas ransel suaminya, kamar, hingga semua ruangan di rumah.
Petugas membawa 2 CPU komputer, laptop, handphone, dan beberapa buku.
Seperti buku berjudul 'kenapa saya dihukum mati', 'imam mahdi', dan 2 buku lainnya.
Sementara itu, terduga teroris Bambang Budiono ditangkap di rumahnya di Kelurahan Kebondalem, Kota Kendal.
Saat didatangi sejumlah awak media, tidak ada aktivitas di rumah ini.
Warga sekitar bahkan tidak ada yang mengetahui bahwa Bambang ditangkap.
Menurut tetangganya, Udin, keseharian Bambang dihabiskan di dalam rumahnya.
Katanya, Bambang hanya terlihat sesaat ketika keluar rumah untuk menunaikan salat di masjid.
"Tidak ada yang tahu penangkapan Bambang, warga juga tidak ada yang mendengar," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (13/8/2021).
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Polres Kendal terkait penangkapan dan penggeledahan terduga teroris. (*)
Baca juga: Jadi Pertama di Indonesia, Industri Perikanan Berbasis Shrimp Estate Dibangun di Kebumen
Baca juga: Trauma Tsunami 2006 dan Pascagempa Cilacap M 4,8, Warga Ayah Kebumen Bikin Jalur Evakuasi ke Hutan
Baca juga: Tersengat Listrik saat Pasang Lampu Hias Agustusan, Pemuda asal Dayeuhluhur Cilacap Tewas
Baca juga: Cilacap Kekurangan 1,5 Juta Vaksin Sinovac, Jadwal Penyuntikan Vaksin Dosis Kedua Mundur