Berita Jawa Tengah

Beban Warga Meteseh Kendal Ini Lagi Berat, 10 Tahun Sriwayati Rawat Suami dan Anak, Utang Menumpuk

Sriwayati, warga Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal mengaku beban berat mencari nafkah untuk keluarga sudah dipanggulnya sejak 10 tahun ini.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MASUM
Sriwayati (52) warga Dusun Krajan Tengah RT 09 RW 02 Desa Meteseh, Kecamatam Boja, Kabupaten Kendal saat mendampingi anaknya yang sakit terbaring di kamar selama 6 tahun, Rabu (11/8/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Selama 10 tahun, Sriwayati (52) warga Dusun Krajan Tengah RT 09 RW 02 Desa Meteseh, Kecamatam Boja, Kabupaten Kendal memikul berat sebagai kepala rumah tangga.

Di usia 52 tahun ini, Sriwayati secara sabar mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Dia juga harus merawat suami dan anaknya yang sakit stroke serta komplikasi.

Saat ditemui Tribunbanyumas.com di kediamannya, Rabu (11/8/2021), Sriwayati mengaku beban berat mencari nafkah untuk keluarga sudah dipanggulnya sejak 10 tahun ini.

Saat itu, suaminya, Triyono (65) jatuh sakit dan terkena stroke.

Ia pun kerja banting tulang untuk mencukupi kebutuhannya serta tiga putra-putrinya.

Baca juga: Munawir Ajak Warga Ikut Awasi Pembangunan Gedung Perpusda Kendal, Target Rampung Desember 2021

Baca juga: Bendung Irigasi Sungai Glagah Sudah 52 Persen, Bupati Kendal: Bakal Bisa Aliri Seribu Hektare Sawah

Baca juga: Saya Jual 10 Paket Seharga Rp 100 Ribu, Pengakuan Tersangka Seusai Digrebek di Kaliwungu Kendal

Baca juga: Kritik DPRD Kepada Pemkab Kendal: Gedung PLUT Terlihat Megah Tapi Kurang Diperhatikan

Pada awalnya, Sriwayati mengais rezeki dengan membuat genteng tanah liat dibantu putra pertamanya Sukriyanto.

Setelah 4 tahun, beban Sri semakin berat ketika anak sulungnya jatuh sakit hingga tidak bisa membantu ibunya mencari nafkah.

Sementara 2 anak lainnya kini sudah menikah dan tinggal terpisah dari keluarga.

"Suami 10 tahun sudah sakit stroke."

"Kalau anak saya baru 6 tahun sakit sinusitis dan komplikasi," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (11/8/2021).

Kedua anaknya hanya bisa membantu mencukupi kebutuhan makanan pokok untuk orangtua dan kakaknya.

Sedangkan kebutuhan biaya lainnya, Sriwayati harus berjuang kembali mengais pundi-pundi Rupiah dengan kerja serabutan.

Seperti contoh bekerja membuat tripleks ikut orang lain dengan pendapatan Rp 10.000 perhari.

Penghasilannya yang minim itu selalu Sri kumpulkan untuk membeli kebutuhan obat-obatan dan oksigen bagi suami dan anaknya.

Terkadang, ia harus meminjam saudara, tetangga, hingga teman-temannya ketika tidak memiliki uang.

"Suami saya sudah tidak bisa ngapa-ngapain."

"Anak saya setiap hari harus pakai oksigen karena susah napas, belum vitaminnya."

"Utang saya sudah di mana-mana untuk berobat ke Puskesmas dan rumah sakit," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (11/8/2021).

Sriwayati berucap, selain bantuan dari anaknya, kini ia mengandalkan bantuan dari pemerintah desa dan relawan untuk makan sehari-hari.

Ia juga sudah tidak kuat lagi membiayai suami dan anaknya dalam hal berobat ke rumah sakit. 

Sriwayati (kanan) warga Dusun Krajan Tengah RT 09 RW 02 Desa Meteseh, Kecamatam Boja, Kabupaten Kendal bersama perangkat desa (tengah) dan suaminya Triyono (kiri) menunggu kedatangan Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Rabu (11/8/2021).
Sriwayati (kanan) warga Dusun Krajan Tengah RT 09 RW 02 Desa Meteseh, Kecamatam Boja, Kabupaten Kendal bersama perangkat desa (tengah) dan suaminya Triyono (kiri) menunggu kedatangan Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Rabu (11/8/2021). (TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MASUM)

Baca juga: Antrean Helm Mengular di Gedung Birao Tegal Sejak Subuh, Cara Warga Dapat Formulir Vaksin Covid

Baca juga: Tidak Dapat Perhatian Pemerintah, Belasan Buruh di Brebes Ini Minta Diisolasi Terpusat

Sementara kondisi anaknya semakin memburuk seiring muncul penyakit penyerta seperti asam lambung dan tipus yang menggerogoti badannya hingga kecil.

Sriwayati hanya berharap, pemerintah membantu pengobatan suami dan anaknya hingga sehat kembali.

Sehingga ia bisa bekerja lebih tenang lagi ketika semuanya sudah sehat seperti sediakala.  

"Anak saya sudah berobat sampai Semarang juga, kondisi kesehatannya justru semakin turun."

"Pernah didiagnosis tulang bengkok, tapi sudah dioperasi."

"Oksigennya terus setiap hari, obatnya juga."

"Kalau tidak ada bantuan, terpaksa harus pinjam."

"Semoga pemerintah bisa bantu pengobatan suami dan anak saya agar sehat kembali," harapnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (11/8/2021).

Pemkab Kendal Kover Semua Biaya Berobat

Kondisi yang dialami Sriwayati terdengar oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto.

Bersama Baznas Kabupaten Kendal, Dico ke rumah Sriwayati untuk menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi keluarga Sri. 

Dico mengatakan, kendala teknis yang dialami Sriwayati adalah biaya pengobatan untuk anak dan suaminya.

Dia menegaskan, Pemkab Kendal akan mengkover semua biaya pengobatan anaknya sampai sembuh. 

Selain itu, pemerintah bersama Baznas dan para relawan akan menjamin kebutuhan makanan keluarga Sriwayati sampai kondisi ekonominya stabil. 

"Saya dapat informasi dari sosial media (medsos), ada masyarakat Meteseh yang perlu bantuan."

"Kami hadir bersama Baznas."

"Kami akan berikan bantuan pengobatan sampai sehat kembali."

"Kami juga tangani, dampingi sampai selesai termasuk kebutuhan makanan."

"Kami akan bantu rehab rumahnya agar sirkulasi udara bisa lebih baik, termasuk bantuan kebutuhan oksigen untuk anaknya," tutur Dico. (*)

Baca juga: Penyekatan di Purwokerto Diperlonggar, Perempatan Palma dan Simpang Pasar Wage Kembali Dibuka 24 Jam

Baca juga: KPK Juga Sambangi Purbalingga, Ada Keterkaitan Kasus Dugaan Korupsi DPUPR Banjarnegara

Baca juga: Penyidik KPK Geledah Rumah Orang Terdekat Bupati Banjarnegara, Sita 10 Sertifikat Tanah

Baca juga: Berkah Warga di Pertigaan Doplak Wonosobo, Polisi Bagikan Paket Berisi Sayuran, Ini Tujuannya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved