PPKM Darurat Jateng

Mohon Maaf, Seluruh Objek Wisata di Karanganyar Masih Tutup

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, masyarakat saat ini telah beradaptasi dengan adanya kebijakan PPKM Level IV.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
ILUSTRASI - Situasi di pintu utama Grojogan Sewu Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Sabtu (3/7/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Objek wisata di Kabupaten Karanganyar masih ditutup sementara menyusul Pemerintah Pusat secara resmi memperpanjang PPKM Level IV hingga 16 Agustus 2021.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, masyarakat saat ini telah beradaptasi dengan adanya kebijakan PPKM Level IV.

"Tidak boleh banyak berkomentar supaya tidak mengganggu psikologis publik," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Gedung Bekas SMP di Kerjo Karanganyar Dijadikan Tempat Karantina Terpusat, Khusus OTG

Baca juga: Uang SPBU Desa Kemiri Karanganyar Digasak Maling, Rp 8 Juta Tersimpan di Laci, Pelaku Dua Orang

Baca juga: Pemerintah Arab Saudi Izinkan Kegiatan Umrah, Begini Respon Pemilik Biro dan Kemenag Karanganyar

Baca juga: Rombongan Pemotor Dicegat Polisi, Hendak Menuju Tawangmangu Karanganyar, Ternyata Karena Ini

Saat ditanya apakah ada perubahan terkait kebijakan PPKM Level IV di Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono menerangkan aturan masih sama, termasuk operasional objek wisata.

"Wisata masih kami tutup," ucapnya.

Terpisah, Staf Pemasaran Grojogan Sewu Tawangmangu, Eko Wiyono mengatakan, operasional objek wisata ditutup sementara sejak diberlakukannya PPKM Darurat pada bulan lalu.

Dengan adanya penutupan sementara objek wisata, para karyawan tetap masuk seperti biasa akan tetapi hanya setengah hari.

Mereka hanya sebatas melakukan pemeliharaan dan bersih-bersih di area objek wisata.

Di Grojogan Sewu terdapat 40 karyawan.

Lanjutnya, para karyawan tetap digaji dan tidak ada pemotongan.

Hanya saja tunjangan dan uang makan ditangguhkan sementara.

"Namanya tidak ada pemasukan dan karyawan harus tetap digaji."

"Mau tidak mau ya bagaimana lagi."

"Kami ya berharap sebenarnya segera bisa dibuka dengan protokol ketat."

"Dengan pembatasan seketat apapun tidak apa-apa, yang penting bisa dibuka dan kami siap ikut anjuran," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (10/8/2021).

Adapun terkait pemberian pakan monyet di kawasan Grojogan Sewu, pengelola tetap memberikan pakan dua kali sehari.

Apabila ada relawan atau pihak lain yang hendak memberi pakan dapat berkoordinasi dengan pihak pengelola untuk dapat diarahkan.

Eko menjelaskan, penutupan objek wisata Grojogan Sewu tidak hanya berdampak terhadap pengelola.

Melainkan juga warga yang mencari rezeki dengan berjualan di kios sekitar Grojogan Sewu.

Begitu juga warga yang melayani sewa kuda tunggangan. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Kangen Karnaval, Dua Warga Banyumas Ini Ikut Vaksinasi Covid Pakai Kostum Garuda dan Dewi Sri

Baca juga: Tak Sekadar Menyoal Bisnis, Guru SMKN 3 Banyumas Ini Juga Ingin Lestarikan Kesenian Gamelan

Baca juga: Bupati Purbalingga Tunjuk Sugeng ST sebagai Plt Dirut Perumdam Tirta Perwira

Baca juga: Polisi Berikan Rompi Hijau Kepada PKL di Purbalingga, Jadi Relawan Peduli Protokol Kesehatan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved