Berita Jawa Tengah

Temui Gubernur Ganjar di Grobogan, Pria Berjuluk Black Rhoma Curhat, Dua Tahun Absen Manggung

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sidak pembagian BST di Desa Panunggalan Kecamatan Pulokulon Grobogan.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara sabar menenangkan Syafii musisi panggung dari Grobogan, Selasa (3/8/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sidak pembagian BST di Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Selasa (3/8/2021).

Saat meninjau, seorang pria berambut panjang tiba-tiba memanggil Ganjar.

Pria yang diketahui sehari-hari bekerja sebagai musisi panggung itu ingin mencurahkan hatinya dengan kondisi saat ini.

"Pak saya musisi, pemain panggung."

"Ini gimana Pak, saya berhenti ndak bisa manggung," kata pria yang diketahui bernama Muhammad Syafii.

Baca juga: Sapi Asal Rembang Ini Dibeli Presiden Jokowi, Beratnya Satu Ton Buat Warga Grobogan

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 di Jateng Alami Penurunan, Instruksi Gubernur Ganjar: Perbanyak Call Center

Baca juga: Ini Temuan Gubernur Ganjar Terkait Data Vaksinasi Covid Daerah dan Pusat yang Tak Sama

Baca juga: Darti Tak Hentinya Ucap Syukur, Barang Dagangannya Diborong Gubernur Ganjar Pranowo

Ganjar pun dengan sabar menenangkan Syafii.

Dia mengatakan bahwa kondisi pandemi seperti saat ini, musisi memang tidak boleh manggung menghibur.

"Ya berhenti to."

"Nek sampeyan manggung, yang nonton ketularan terus pripun (bagaimana)."

"Makanya ndak manggung dulu," jawab Ganjar.

Syafii hanya bisa mengangguk.

Untuk menenangkan, Ganjar mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak, termasuk musisi.

"Iki oleh bantuan kan (ini dapat bantuan kan), makane ora usah manggung (makanya tidak usah manggung), nanti dibantu," jelasnya.

Ganjar juga mengajak Syafii beralih dari manggung offline dengan manggung online.

Ia meminta Syafii menciptakan lagu dan bernyanyi di kanal Youtube atau Facebook.

"Mbok coba mangung virtual, di Youtube atau Facebook gitu."

"Emang sampeyan biasanya menghibur gimana," tanya Ganjar.

"Saya seniman panggung Pak, ya gitaris ya vokalis."

"Biasanya manggung kalau ada undangan," kata Syafii.

Mendapat jawaban itu, Ganjar langsung meminta Syafii berdiri untuk bernyanyi dan menghibur masyarakat yang sedang menunggu pembagian BST di sana.

"Biasane kalau manggung dibayar berapa, Rp 200.000?"

"Yawis sekarang maju, ayo nyanyi," jelasnya.

Warga yang hadir langsung bersorak.

Kepada Ganjar, mereka mengatakan bahwa suara Syafii sangat merdu dan bagus.

Suaranya mirip dengan Rhoma Irama.

"Suarane sae Pak (suaranya bagus Pak)."

"Kalau di sini dia dikenal dengan julukan Black Rhoma," teriak sejumlah warga.

Benar saja, saat Syafii atau Black Rhoma menyanyikan lagu Sebujur Bangkai karya Rhoma Irama, Ganjar begitu terpukau.

Suaranya begitu merdu dan mirip sekali dengan suara sang Raja Dangdut.

Tak hanya itu, Ganjar juga meminta Syafii menyanyikan lagu lain.

Beberapa lagu ia nyanyikan seperti lagu keroncong Jambu Alas dan lagu pop Malaysia berjudul Bukan Aku Tak Cinta serta Gerimis Mengundang.

Cengkok suara Syafii membuat Ganjar dan puluhan warga terhanyut.

Sayang, saat lagu terakhir Syafii lupa liriknya.

Ia pun tertawa dan meminta maaf pada Ganjar dan beralasan sudah lama tidak nyanyi.

"Mpun kesupen Pak (sudah lupa Pak), dua tahun mboten nyanyi," kata Syafii.

Meski begitu Ganjar tetap memberikan tepuk tangan dan apresiasi.

Bahkan, ia meminta ajudannya memberikan hadiah berupa uang tunai dan bingkisan.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni yang mendampingi Ganjar juga ikut memberikan uang tunai.

"Ini ya Mas, semoga bermanfaat."

"Sing sabar memang kondisinya seperti ini."

"Manggung virtual ya mas, kalau bisa sambil santai njenengan nyiptakan lagu, pasti keren," pungkas Ganjar. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Masuk Pasar Langon Tegal Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin, Berlaku Mulai 1 Agustus 2021

Baca juga: Berbekal Informasi dari Youtube, Warga Pekalongan Ini Sukses Budidayakan Lobster di Garasi Rumah

Baca juga: Mantan Lurah Banyutowo Ditahan Kejari Kendal, Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pungli PTSL 2018

Baca juga: Kembali Terjadi, Data Pusat dan Daerah Disebut Tidak Sinkron, Kini Kaitan Stok Vaksin di Jateng

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved