Berita Viral
Jalan Ditutup, Warga Tegal Pilih Gotong Royong Angkat Motor dan Gerobak Lewati Pembatas Beton
Jalan strategis penghubung Desa Majasem, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal, ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: rika irawati
Apalagi, sebagian Kelurahan Slerok, Kota Tegal, ada di sebelah timur jembatan. Yakni, wilayah RT 01 RW 05 Kelurahan Slerok.
"Yang jadi masalah, ada warga Slerok yang rumahnya di sebelah timur sungai. Dan itu harus dilayani. Masa harus memutar lewat Jalan Pantura," ungkapnya.
Saat Tribunbanyumas.com datang ke lokasi, di Jalan Hanoman, banyak masyarakat yang sedang melakukan transaksi jual beli COD (cash on delivery) di jembatan yang ditutup itu.
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Rabu 14 Juli 2021: Rp 979.000 Per Gram
Baca juga: Cuaca Purbalingga Hari Ini, Rabu 14 Juli 2021: Waspadai Hujan saat Malam Hari
Baca juga: Cuara Purwokerto Hari Ini, Rabu 14 Juli 2021: Mendung Sepanjang Pagi hingga Siang
Mereka lebih memilih transaksi jenis ini dibanding memutar melintas ke Jalan Pantura.
Hal itu seperti yang dilakukan Vena (45), warga beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tegal.
"Ini habis COD. Karena kan susah harus memutar jauh. Tokonya ada di Mejasem," ungkapnya.
Vena mengatakan, penutupan jalan sebenarnya positif untuk mencegah masyarakat beraktivitas di luar rumah.
Tapi, risikonya, banyak masyarakat dengan berbagai kepentingan, nekat melompati.
Menurutnya, sebaiknya ada penjagaan dari petugas. Sehingga, masyarakat tetap terpantau dan tidak nekat melakukan tindakan yang dapat membahayakan.
"Saran saya sih, ada penjagaan. Jadi, tidak ada yang lompat," katanya. (*)