PPKM Darurat Jateng

Evaluasi Pembatasan Mobilitas Warga di Jateng, Ganjar: Kita Diapresiasi Pemerintah Pusat

Berdasarkan data pergerakan wilayah dari pemerintah pusat, mobilitas warga Jateng selama PPKM Darurat disebut terus mengalami penurunan.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Berdasarkan data pergerakan wilayah dari Ppemerintah Pusat, mobilitas warga Jateng selama PPKM Darurat disebut terus mengalami penurunan.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, usai mengikuti rakor yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait evaluasi Pembatasan Mobilitas Selama PPKM Darurat di Jawa dan Bali, Minggu (11/7/2021).

Baca juga: Saya Kira Milik Istri, Viral Medsos Dedi Ambil Handphone Penjaga Konter di Semarang

Baca juga: Jumat 16 Juli 2021, Seluruh Pasar Ditutup Sehari di Kabupaten Semarang, Bakal Disemprot Disinfektan

Baca juga: Pembatasan Mobilitas Warga Belum Penuhi Target di Jateng, Ganjar: Kini Mulailah di Level Desa

Baca juga: Gubernur Ganjar: Alhamdulillah, Wilayah Zona Merah Menurun di Jateng

“Tadi pak Menko mengapresiasi ya, Jawa tengah lumayan, pergerakannya mulai ada beberapa kabupaten kota yang menguning."

"Hitamnya tinggal sedikit sebagian masih merah."

"Jadi artinya ada kemajuan lah,” kata Ganjar.

Ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro yang membantu dan terus melakukan pendisiplinan baik di jalan maupun di pusat keramaian.

Meski sudah mengalami penurunan, gubernur tidak berpuas diri.

Ia menilai akan lebih baik lagi jika kepala daerah di wilayahnya mendorong Camat, Lurah, hingga Kades untuk turut membantu sosialisasi, sehingga pergerakan bisa dikurangi hingga level terkecil.

“Kawan-kawan kades saya ajak berikan penjelasan informasi PPKM Darurat kepada warganya untuk kurangi pergerakan."

"Kalau itu bisa dikunci pada level bawah maka kemungkinan itu akan bisa membantu (menekan) pergerakan itu dan memang nggak boleh bosen sosialisasinya,” ujarnya

Selain itu, pergerakan di wilayah pabrik hingga kawasan industri juga mendapat sorotan.

“Makanya kemarin kita minta Apindo untuk ikut ngobrol sama kita bagaimana mengelola itu, Karena faktanya diberikan oleh pak Luhut tadi, ada beberapa daerah yang kalau malam lampunya masih terang."

"Itu menunjukkan kalau pergerakan itu betul-betul terjadi."

"Nah ini yang kita kurangi,” tutur Ganjar.

Dia akan berkoordinasi ditingkat hulu yakni dengan para CEO atau direktur untuk benar-benar menaati aturan PPKM Darurat.

“Maka saya minta bantuan dari para CEO direktur perusahaan, kalau kritikal ya kritikal, kalau esensial esensial, nggak perlu ada ketidakbenaran informasi lah."

"Jadi biar kita nanti bisa membantu kelancarannya,” ucap Ganjar.

Sebab, hingga hari ini Ganjar menerima banyak laporan bahwa masih ada perusahaan atau industri lainnya yang berjalan namun tidak sesuai dengan kebijakan di masa pandemi.

“Saya khawatir yang tidak esensial nanti diesensialkan, yang (tidak) kritikal dikritikalkan, akhirnya terjadi nanti pergerakan massanya juga banyak dan kami mendapatkan laporan itu,” tegasnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Karyawan KSP Ditangkap, Lagi Pesta Sabu Bersama Tiga Rekannya di Rumah Kos Padamara Purbalingga

Baca juga: Pakai Kaus Oblong dan Topi, Cara Lain Bupati Banjarnegara Sidak Penyaluran BLT PPKM di Sigeblok

Baca juga: Mengintip Aktivitas Pemuda Patakbanteng Wonosobo, Sulap Sampah Plastik Jadi Batako Hingga BBM

Baca juga: Di Kota Tegal, Upah Gali Kubur Terpaksa Minta ke Keluarga Jenazah Covid-19, Tiap Petugas Rp 100 Ribu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved