PPKM Darurat Jateng

Alasan Ganjar Ngotot Tekan Mobilitas Warga Jawa Tengah: Angka Penularan Masih Tinggi

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan varian baru Covid-19 itu ternyata tidak hanya ada di Kudus namun juga menjangkiti warga Jateng.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat ini, Ganjar meminta seluruh masyarakat mengurangi mobilitas untuk memutus angka penularan.

"Maka Kepolisian tadi mengatakan akan menambah lokasi-lokasi penyekatan."

"Saya minta antar Bupati/Wali Kota melakukan kebijakan seragam."

"Industri juga saya minta patuh betul pada aturan yang berlaku, yang kritikal esensial harus mengikuti ketentuan, tidak boleh ada kerumunan," ucapnya.

Ganjar juga meminta jajarannya dari level atas sampai tingkat desa dan kecamatan untuk terus melakukan komunikasi dan edukasi pada masyarakat agar mereka sadar.

Semuanya harus bergandengan tangan untuk melawan pandemi ini.

"Masyarakat bisa diedukasi untuk tidak keluar dari wilayah itu."

"Sehingga tidak banyak yang turun ke jalan."

"Sebab kalau sudah turun ke jalan, pergi ke kota, ini kan terjadi mobilitas tinggi."

"Dan dari data Google, mobilitas warga di Jateng masih tinggi," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, belum ada varian berbahaya lain selain varian delta di Jateng.

Meski begitu, varian delta juga menjadi ancaman karena penularan dan fatalitasnya sangat tinggi.

"Selain varian delta belum ada, tapi itu saja sudah sangat berbahaya."

"Dari laporan genome sequencing, hampir semuanya varian delta."

"Dari Kudus, Jepara, Salatiga, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar dan Solo," jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved