Teror Virus Corona
Virus Covid-19 Menginfeksi ODGJ di Kota Semarang, 47 Orang Dirawat di RSJD Amino Gondohutomo
Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Amino Gondohutomo Kota Semarang merawat 47 pasien gangguan jiwa yang terpapar Covid-19.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Amino Gondohutomo Kota Semarang merawat 47 pasien gangguan jiwa yang terpapar Covid-19.
Direktur Utama RSJD dr Amino Gondohutomo Alek Jusran mengatakan, kondisi ODGJ sama rentanya dengan masyarakat lain yang terpapar Covid-19.
"Dari kondisi fisik memang gizinya tidak terlalu baik. Karena sulit makan, kepedulian lingkungan kurang, daya tahan tubuh tidak terlalu baik. Jadi, justru lebih mudah kena (Covid-19). Biasanya menyendiri atau orang umum takut mendekat maka secara alamiah, social distancing lebih bagus tapi tetap bisa terpapar," jelas Dokter Alek di kantornya, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Hendi Targetkan 6.000 Sasaran Tiap Hari, Warga KTP Luar Kota Domisili Semarang Boleh Ikut Vaksin
Baca juga: Satu RT di Tlogosari Wetan Kota Semarang Ditutup, 25 Warganya Positif Covid
Baca juga: Masjid Agung Jateng Tetap Buka meski Semarang Zona Merah, Pengunjung Wajib Pakai Masker Rangkap
Baca juga: Dinkes Kota Semarang Buka Sentra Vaksinasi Covid di 3 Kampus, Menyasar Warga Berumur 18+
Alek menjelaskan, tingkat penularan Covid-19 terhadap pasien ODGJ hampir sama dengan orang normal.
"Katakanlah, kita kena Covid-19, tapi kalau pertahanan tubuh kita bagus kan tidak jadi sakit. Kalau ODGJ pasti lebih mudah. Penularannya hampir sama dengan orang normal tapi memang mereka tidak dalam kondisi siap bertahan karena tidak pakai masker," ujarnya.
Sejak awal pandemi 2020, kata Alek, RSJD dr Amino Gondohutomo merawat pasien Covid-19 baik umum dan ODGJ.
"Data 2020, kami mulai rawat pasien Covid-19 sejak Mei untuk umum dan jiwa. Jumlah pasien jiwa yang Covid-19 ada 21 orang, di mana ada yang meninggal dua orang," ujarnya.
Jumlah pasien ODGJ positif Covid-19 di RSJD dr Amino Gondohutomo melonjak pada bulan Juni 2021 hingga sempat menjadi klaster, dengan jumlah total 55 orang.
"Ada lonjakan, terakhir ini, Juni, merawat pasien ODGJ Covid-19 karena memang ada klaster internal. Ada pasien baru mondok tes rapid negatif, setelah dirawat sudah berinteraksi dengan sebangsalnya dan melebar ke bangsal lain. Ternyata, PCR positif. Setelah di-tracing, sudah menulari yang lain satu bangsal, perawat, psikiater," ucap Alek.
Dari klaster tersebut, saat ini, terdapat 47 ODGJ positif Covid-19 yang masih dirawat.
Rinciannya, tujuh orang di ruang Srikandi, Ruang 7 ada 20 orang, Ruang 8 ada 20 orang.
"Saat ini, ada 47 pasien jiwa yang dirawat (terpapar Covid-19). Kalau perawat dan psikiaternya sudah sembuh," ucapnya.
Baca juga: Dukung Pemerintah Atasi Covid, 300 Kontraktor di PT SBI Cilacap Disuntik Vaksin
Baca juga: 56 Warganya Positif Covid, Permukiman di Desa Brecek Purbalingga Disemprot Disinfektan
Baca juga: IAIN Salatiga Tutup 3 Hari, Puluhan Dosen di Kampus Terpapar Covid-19
Baca juga: RSI Banjarnegara Mulai Kesulitan Cari Stok Oksigen bagi Pasien Covid, Berburu hingga Peternak Ikan
Menurutnya, penanganan ODGJ yang terpapar Covid-19 memang lebih sulit karena cenderung tidak kooperatif.
"Ya, kalau ODGJ itu kurang kooperatif ya, sulit diminta pakai masker. Orang biasa saja ada yang masih ndableg (ngeyel) jadi memang sulit," katanya.
Hingga saat ini, lanjutnya, RSJD dr Amino Gondohutomo sudah merawat 86 pasien Covid-19 baik ODGJ atau umum.