PPDB Jateng
Tercatat Ada Tiga SMP Masih Terapkan PPDB Offline, Disdikpora Kudus: Pendaftar Hanya Orang Sekitar
SMP yang masih menggunakan pendafataran offline yakni SMP Satap Wonosoco Undaan, SMP Negeri 3 Dawe, dan SMP Satap Rahtawu Gebog.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP di Kudus berlangsung sejak Senin (21/6/2021) hingga Sabtu (26/6/2021).
Meski pendaftaran berlaku secara online, ada beberapa sekolah yang terpaksa melakukannya secara offline.
Kepala Disdikpora Kabupaten Kudus, Harjuna Widodo mengatakan, SMP yang masih menggunakan pendafataran offline yakni SMP Satap Wonosoco Undaan, SMP Negeri 3 Dawe, dan SMP Satap Rahtawu Gebog.
Baca juga: Tak Ada Lagi Pengiriman ke Donohudan, Karantina Covid di Kudus Kini Dipusatkan di Desa dan Kecamatan
Baca juga: Sebulan, Angka Kematian Akibat Covid di Kudus Tembus 440 Kasus. Dinkes: Mayoritas Belum Divaksin
Baca juga: Gerakan Sepekan di Rumah Saja Efektif Turunkan Angka Covid, Bupati Kudus Minta Warga Lanjutkan
Baca juga: Posko PPKM Mikro Kecamatan Bae Kudus Ditengok Panglima TNI dan Kapolri, Bakal Dibawa ke Madura
“Alasan kenapa offline, karena yang daftar orang-orang situ saja."
"Hanya orang sekitar,” ujar Harjuno kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (23/6/2021).
Harjuno mengatakan, PPDB baik yang online maupun offline sampai saat ini belum ada kendala.
Untuk yang PPDB SMP secara online sudah disiapkan link pendaftaran.
Ada empat jalur pendaftaran yakni jalur zonasi berdasarkan jarak tempuh dari rumah menuju sekolah menggunakan google map.
Kemudian, jalur afirmasi diperuntukkan pemegang kartu PIP dan masuk Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS) serta disabilitas.
Dua jalur lagi yakni jalur prestasi dan perpindahan orangtua.
Harjuna menegaskan kembali, PPDB tahun ini tidak ada surat keterangan domisili (SKD), hanya bisa digunakan untuk perpindahan orangtua.
Kemudian, prestasi yang semula hanya untuk luar zonasi, sekarang dalam zonasi bisa menggunakan prestasi.
Selain SMP negeri, tahun ini ada empat SMP swasta yang ikut online.
Yakni SMP Muhammadiyah 1 Kudus, SMP Muhammadiyah 2, SMP PGRI Jati Kudus, dan SMPIT Assyaidiyah.
Sedangkan untuk PPDB SD belum bisa diterapkan sistem online.
Upaya mengurangi pendaftar datang ke sekolah, masing-masing bisa menyiapkan WhatsApp khusus untuk pendaftaran dan bisa disebar oleh guru.
“Calon murid hanya mengirimkan data seperti KK, KTP orangtua, dan Akta anak."
"Difoto langsung kirim, kemudian ada panitia PPDB yang merekap yang masuk WhatsApp."
"Jadi tak perlu datang ke sekolah,” jelasnya.
Ada beberapa SD negeri yang dijadikan tempat isolasi terpusat, dengan cara daftar WhatsApp itu jadi sangat efektif.
"Seperlunya saja datang ke sekolah, kalau masih bisa dikomunikasikan melalui WhatsApp tak perlu ke sekolah," katanya.
Harjuna mengatakan, selain itu bisa juga jemput bola masing-masing guru keliling sekitar sekolah atau sosialisasi ke guru TK.
“Gunakan teknologi yang ada, jangan mengandalkan cara manual."
"Kalau mau mendapatkan murid harus kreatif promosinya,” kata dia. (Rifqi Gozali)
Baca juga: Candi Cetho Ditutup Hingga 2 Juli 2021, Disparpora Karanganyar: Hindari Kerumunan Pengunjung
Baca juga: Karyawan Diupayakan Tetap Dapat Upah, Pasca Pabrik Sepatu di Jaten Karanganyar Ditutup Sementara
Baca juga: Seluruh Objek Wisata di Kebumen Tutup 22-30 Juni, Berlaku Juga untuk Desa Wisata
Baca juga: Kebumen Masuk Lima Besar Kasus Covid-19 di Jateng, Arif Bentuk Enam Tim Khusus, Ini Tugas Mereka