Berita Jawa Tengah
Mengintip Aktivitas Pemuda Patakbanteng Wonosobo, Sulap Sampah Plastik Jadi Batako Hingga BBM
Tabung tempat sampah dipanaskan itu terhubung dengan pipa besi hingga uap menjadi BBM yang mengalir ke botol mineral.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Mereka mengolah sampah organik menjadi pupuk untuk mendukung usaha pertanian warga.
Adapun sampah anorganik, selain dijual, mereka mengolahnya menjadi batako.
Sampah-sampah plastik dipanaskan dengan suhu tertentu, lalu dicetak menggunakan alat press.
Batako berbahan limbah ini pun diklaim lebih kuat dari batako pada umumnya.
"Ini kelebihannya lebih kuat dibanding batako dari cor," katanya.
Kreativitas anak-anak muda ini tak sampai di situ.
Mereka kini berinovasi untuk menyulap sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca juga: Angkutan Air Sungai Serayu Diuji Coba 20 Juni 2021, Dishub Banyumas Libatkan Perahu Warga
Baca juga: Kuwemas Siap Bantu Pemkab Banyumas, Sosialisasikan SOP Hajatan Hingga Tingkat Desa
Mereka bekerja sama dengan Irhamto, petani Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Dimana Irhamto telah berhasil menciptakan alat untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar minyak.
Irhamto merakit alat itu dari bahan besi semisal drum serta botol air mineral untuk menampung minyak.
Mulanya sampah plastik dimasukkan ke dalam tabung yang terbuat dari drum besi.
Sampah itu kemudian dibakar atau dipanaskan dengan suhu tertentu.
Uniknya, ia tak memakai gas elpiji untuk memanaskan, melainkan limbah oli yang didapat dari bengkel.
Ini sekaligus untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dari limbah oli di masyarakat.
Tabung tempat sampah dipanaskan itu terhubung dengan pipa besi hingga uap menjadi BBM yang mengalir ke botol mineral.