Berita Kesehatan
Ivermectin Berbentuk Tablet, Obat Antiparasit yang Diklaim Ampuh Tangkal Covid-19, Ini Penjelasannya
Terkait uji klinis sebagai obat Covid-19, Ivermectin sudah dilakukan sejak pekan lalu dan dibiayai Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pada Jumat (11/6/2021), ratusan tablet Ivermectin dibagikan di empat kecamatan di Kota Semarang.
Obat Ivermectin tersebut diberikan kepada masyarakat Kota Semarang untuk membantu pemerintah dalam penanganan kasus Covid-19.
Adapun empat kecamatan yang dimaksud itu adalah Kecamatan Pedurungan, Banyumanik, Semarang Timur, dan Gayamsari.
Lalu apakah itu Ivermectin?
Baca juga: Teror Pelemparan Batu Kian Marak di Kabupaten Semarang, Kepolisian Janji Segera Tangkap Pelaku
Baca juga: Penuh, 3 TPU di Kota Semarang Tak Lagi Terima Jenazah. Ini Langkah Pemkot Mencari Lokasi Baru
Baca juga: Resmi Meluncur di Pasar Jateng, Ini Keunggulan dan Harga Daihatsu Rocky
Baca juga: Empat Remaja Ditunjuk Jadi Duta Jo Kawin Bocah, Tugasnya Kampanye Risiko Pernikahan Dini di Jateng
Berdasarkan informasi, Ivermectin adalah obat yang telah dan biasa digunakan untuk pengobatan parasit.
Obat itu diklaim telah mampu mengurangi kasus Covid-19 di India.
Khusus pemberian obat ini di Indonesia diinisiasi oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko.
"Kami bekerja sama dengan PT Harsen Laboratories membagikan donasi obat Ivermectin."
"Khusus di Kota Semarang, kami bagikan 600 pack dan 2.500 pack di Kudus," ujar Ketua HKTI Jateng, Nurfaiza seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).
HKTI Jateng juga memberikan tes cepat antigen, warga yang hasilnya pemeriksaannya reaktif bakal diberikan obat tersebut.
"Nanti hasilnya setelah reaktif kami bagikan obat ini selama lima hari berturut-turut, seharinya satu tablet."
"Lalu hari keenam kota swab antigen lagi sampai benar-benar negatif."
"Kami tetap memantau dan bertanggung jawab."
"Karena tujuan kami membantu masyarakat Jawa Tengah supaya sehat dan beraktivitas seperti semula," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi PT Harsen Laboratories, Iskandar Purnomo Hadi menambahkan, obat Ivermectin sudah mendapatkan izin dari BPOM.
Itu adalah obat antiparasit yang bisa menyembuhkan penyakit cacingan.
Sementara, izin untuk mengobati penyakit Covid-19 sedang dalam proses.
"Baru sekira dua bulan lalu kami mendapat izin dari BPOM untuk obat antiparasit."
"Tetapi maksud kami sebenarnya untuk obat ini bisa menyembuhkan dan mencegah Covid-19."
"Dari BPOM mengeluarkan ini obat Covid-19 sedang diproses."
"Mungkin sekira 1 hingga 1,5 bulan lagi," ucapnya.
Iskandar mengatakan, terkait uji klinis sebagai obat Covid-19, sudah dilakukan sejak pekan lalu dan dibiayai Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ada delapan rumah sakit yang dilibatkan dalam penelitian tersebut.
Iskandar mengklaim manfaat obat Ivermectin sudah terbukti di India.
Lonjakan kasus Covid-19 di India mengalami penurunan setelah penggunaan obat tersebut.
Kendati demikian, obat Ivermectin ini belum bisa ditemukan di apotek karena masih fokus untuk diberikan sebagai bantuan penanganan Covid-19.
"Kalau dibandingkan dengan obat Covid-19 lain sekarang harganya 1 tablet ratusan ribu (Rupiah), sedangkan ini 1 tablet Rp 20.000."
"Makanya kami ingin bagikan ke masyarakat karena menurut kami dan semua orang yang sudah menggunakan obat ini sangat efektif dan dapat mencegah," jelas Iskandar.

Baca juga: Keberangkatan Perdana KA Baturraden Ekspress Dilakukan 25 Juni 2021, Relasi Purwokerto-Bandung
Baca juga: Setiap Pedagang Bakal Dapat Rp 15 Juta, Dana Bantuan Korban Kebakaran Pasar Wage Purwokerto
Penanganan Covid-19 di Jawa Tengah
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi soal obat Ivermectin yang disebut mampu menangkal Covid-19.
"Kami baru diberi informasi kalau obat sampai hari ini belum ada yang khusus (untuk Covid-19)."
"Mungkin terkait dengan beberapa treatment yang coba dilakukan," jelas Ganjar.
Ganjar sudah meminta Dinkes Jateng untuk memeriksa sejauh mana efektivitas manfaat obat tersebut.
"Jika itu memang bermanfaat dan BPOM sudah mengizinkan peredaran obat itu dan bagus, kemudian dokter merekomendasikan tentu kami terima kasih," jelasnya.
Kendati belum bisa memastikan jumlah dosis obat yang sudah dikirim dan persebarannnya, tapi Ganjar tetap meminta untuk dilakukan pengawasan.
"Belum tahu sampai hari ini (jumlahnya), makanya kami lagi minta kepada Dinkes untuk dicek ada berapa."
"Lalu kegunaan persebarannya kalau itu bermanfaat dan dibutuhkan menurut saya ya kita sangat terima kasih."
"Yang penting mesti ada kontrol yang dilakukan," ujarnya.
Ganjar mengatakan, jika memang obat tersebut terbukti mampu menekan jumlah penderita Covid-19, bukan tidak mungkin melakukan pengadaan sendiri dari rumah sakit.
"Kalau yang sifatnya sudah spesifik obatnya apa, kami serahkan kepada otoritas."
"Jika kemudian obat tertentu itu bagus dan harus diadakan."
"Kalau perlu kami beli sendiri dan pengadaan dari rumah sakit bisa dilakukan," katanya.
Kendati demikian, Ganjar menyambut baik bantuan yang diberikan dari Pemerintah Pusat untuk penanganan Covid-19 di wilayahnya.
"Kalau kemudian stok-stok tertentu ada dari beberapa tempat katakan dari pusat umpama, dan itu ingin diberikan tentu kami senang mendapat bantuan itu," ungkapnya.
Ganjar mengungkapkan, sejauh ini koordinasi antar Pemprov Jateng dengan pemerintah daerah dan pusat berjalan baik.
"Kami kira selama ini koordinasi antar kabupaten kota, provinsi sampai Kemenkes ini terjadi komunikasi yang cukup bagus."
"Sehingga kebutuhan obat apa saja bisa dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing yang ada di daerah," pungkasnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ivermectin yang Diklaim Ampuh Tangkal Covid-19 Dibagikan di Kota Semarang"
Baca juga: Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Tidak Terganggu, Kebakaran di Kilang Cilacap Terkendali
Baca juga: Yang Terbakar Tanki Berisi Benzene, Penjelasan Pertamina Terkait Kebakaran di Area Kilang Cilacap
Baca juga: Ganjar Temukan Cara Unik Vaksinasi di Sokaraja Banyumas, Bu Bidan Rutin Ikut Dasa Wisma dan PKK
Baca juga: Kakak Beradik Siswa SD Negeri 1 Sokanegara Banyumas Positif Covid, Tertular dari Orangtua