Penanganan Corona

Tracking Masif di Kudus, Sehari Bisa Capai Dua Ribu Orang, Belum Tunjukkan Penurunan Kasus

Fluktuasi kasus terkonfirmasi aktif Covid-19 yang terjadi di Kudus, lantaran tes PCR maupun antigen dilakukan secara masif.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI
Seorang warga sedang memanfaatkan program vaksinasi gratis di RS Mardi Rahayu Kudus, Kamis (10/6/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Konfirmasi kasus aktif Covid-19 di Kudus masih belum menunjukkan tren penurunan.

Meski begitu sempat turun angka konfirmasi positif, namun disusul lonjakan kasus aktif yang cukup tinggi.

"Sempat turun 41 kasus aktif, naik kembali menjadi 224 kasus."

"Jadi memang angka ini bisa terjadi juga karena masifnya kami dalam melakukan tracing," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Kudus, Mas'ut kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Pemkab Kudus Hentikan Pengiriman Warga Positif Covid ke Asrama Haji Donohudan, Jumlah Bed Menipis

Baca juga: Pulang Jagong dari Kudus, 8 Warga Paranggupito Wonogiri Positif Covid-19

Baca juga: Warga Kudus Gelar Istigasah, Berharap Pandemi Covid-19 Berakhir

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kudus Bisa Digelar Juli 2021, Syaratnya Sudah Keluar dari Zona Merah

Fluktuasi kasus terkonfirmasi aktif Covid-19 yang terjadi di Kudus, kata Mas'ut, lantaran swab baik PCR maupun antigen kadang hasilnya tidak keluar sesaat setelah sampel diambil.

Kadang hasil keluar hari berikutnya.

"Kemudian hasil daripada keluarnya tes Covid-19 baik PCR atau antigen tidak keluar semua."

"Kadang-kadang keluar hari setelahnya sehingga mungkin gitu angkanya melonjak tinggi."

"Faktor itu sangat berpengaruh," ujar Mas'ut.

Memang dalam memutus rantai penularan, ujar Mas'ut, pihaknya melakukan tracing masif.

Sehari bisa sampai 2 ribu warga yang di-tracing karena kontak erat dengan pasien positif.

Upaya memutus rantai penularan selanjutnya yakni vaksinasi.

Dalam program ini seluruh rumah sakit, maupun sejumlah perusahaan yang ada di Kudus dilibatkan.

"Kemudian pelaksanaan Jogo Tonggo dengan pola PPKM mikronya saat ini dibantu aparat TNI Polri, kami kira itu juga berhasil meningkatkan kesadaran warga."

"Sekarang dilihat di desa-desa tidak seperti sebelumnya."

"Sekarang hampir semuanya bermasker, sekarang sudah menjadi budaya."

"Kami harapkan ini dilanjutkan terus."

"Menghindari kerumunan dan sebagainya," ujarnya.

Diketahui dari data terakhir sampai pada 10 Juni 2021 terdapat 2.170 kasus aktif di Kudus.

Jumlah itu mengalami lonjakan sebanyak 224 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Sementara warga yang terkonfirmasi positif yang dirawat di rumah sakit sebanyak 486, dan yang isolasi mandiri di rumah sebanyak 1.117.

Isolasi di Akbid Kudus sebanyak 39 orang, isolasi di rusunawa 14 orang, dan di Donohudan Boyolali 529 orang. (Rifqi Gozali)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Mendaftar Tahun Ini, Berangkat ke Tanah Suci 30 Tahun Kemudian - Daftar Tunggu Haji di Kendal

Baca juga: Tiap Hari Bagikan 600 Bungkus Nasi, Bantu Kebutuhan Warga Isolasi Mandiri di Karangsari Kendal

Baca juga: Teror Pelemparan Batu Kian Marak di Kabupaten Semarang, Kepolisian Janji Segera Tangkap Pelaku

Baca juga: Penuh, 3 TPU di Kota Semarang Tak Lagi Terima Jenazah. Ini Langkah Pemkot Mencari Lokasi Baru

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved