Penanganan Corona

DPRD Jateng Tanggapi Kerumunan Saat Vaksinasi di SVG Jateng: Jangan Beraksi Sendiri Kayak Film Rambo

Jangan terkesan terlihat ingin beraksi sendirian seperti di Film Rambo - Anggota DPRD Jateng, Denny Septiviant menyoal program vaksinasi di Jateng.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
ISTIMEWA
Anggota DPRD Jateng, Denny Septiviant. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Anggota DPRD Jateng, Denny Septiviant sangat menyesalkan adanya kerumunan yang terjadi di Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG) Kompleks Kantor Pemprov Jateng, di Kota Semarang pada Rabu (9/6/2021).

Menurutnya, vaksinasi merupakan hal yang memiliki tujuan bagus, namun butuh kematangan dan kecermatan sebelum menjalankannya.

"Harus dilakukan evaluasi."

"Dilakukan perencanaan yang matang dan saling sinergi dengan kabupaten/kota."

"Jangan terkesan terlihat ingin beraksi sendirian seperti di Film Rambo," kata Denny kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: DPRD Jateng Soroti Program Vaksinasi Gratis di Kantor Gubernuran, Yudi: Pemprov Terlihat Tidak Siap

Baca juga: B2P2VRP Salatiga Didorong Jadi Pusat Tes Genome Squencing di Jateng, Tapi Masih Terkendala Alat

Baca juga: Rencana PTM Saat Tahun Ajaran Baru di Jateng, Ganjar: Zona Merah Tidak Boleh

Baca juga: BKD Siapkan Jateng Digital Talent: Sistem Pengembangan Karir Pegawai Pemerintahan

Politikus PKB ini mengatakan, seharusnya Gubernur bisa berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait kegiatan vaksinasi tersebut.

Sehingga sentra vaksinasi juga bisa digelar di masing-masing kabupaten/kota dengan stok vaksin yang dimiliki provinsi.

"Jangan terpusat di Kota Semarang saja."

"Ada 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah ini."

"Apalagi, vaksinasi itu diprioritaskan bagi masyarakat lansia dengan usia di atas 50 tahun."

"Prioritas ini yang harus menjadi perhatian Gubernur," tukasnya.

Menurutnya, masyarakat lansia dengan usia tersebut banyak ditemukan di desa-desa.

Gubernur Ganjar mestinya tahu di mana daerah yang banyak lansia berada.

Semua tingkatan pemerintahan juga memiliki data sebaran lansia.

"Kalau ada koordinasi dengan kabupaten/kota, vaksinasi bisa dilakukan dengan jemput bola."

"Tim provinsi dan kabupaten/kota bisa mendatangi para lansia yang ada di rumah masing-masing."

"Setelah cek kesehatan dan lain-lain, tinggal suntik vaksin," ujarnya.

Dengan jemput bola ke desa-desa, lanjutnya, pemerintah juga bisa sekaligus sosialisasi pentingnya vaksinasi.

Sebab masyarakat akan tahu sendiri bagaimana divaksin, sekaligus manfaatnya.

"Karena masyarakat desa, apalagi para lansia juga bisa saja tak tahu bahwa ada vaksin bagi mereka."

"Karena kebanyakan hanya diunggah di media sosial (medsos)," tutur pengurus GP Ansor Jateng ini.

Vaksinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja direncanakan berlangsung hingga Desember 2021.

Dia menghitung, dengan rencana tersebut masih ada sekira 120 hari untuk vaksinasi seperti yang digagas Pemprov Jateng.

Jika sehari ditarget 1.000, ada stok sekira 120 ribu dosis khusus dari provinsi.

Jumlah ini bisa dibagi di 35 kabupaten/kota dan diprioritaskan bagi lansia.

Sehingga bisa menyasar 3.428 lansia di tiap kabupaten/kota.

"Jadi Gubernur harus juga merenungkan hal ini."

"Jangan beraksi sendirian, karena ini demi kepentingan masyarakat luas."

"Apalagi sampai memunculkan klaster baru di Gubernuran."

"Tentu kami tidak ingin itu terjadi," kata legislator Komisi A DPRD Jateng ini.

Dia menambahkan, pemerintah selalu menindak masyarakat yang berkerumun, menyegel restoran, karenanya jangan sampai Gedung Gradhika juga disegel.

"Nanti yang menyegel rakyat."

"Kejadian ini memalukan dan membuktikan tidak rapinya perencanaan," imbuhnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turun tangan tertibkan antrean warga yang mengikuti program vaksinasi massal gratis di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernuran Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (9/6/2021).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turun tangan tertibkan antrean warga yang mengikuti program vaksinasi massal gratis di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernuran Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (9/6/2021). (PEMPROV JATENG)

Sebelumnya, karena sempat ada kerumunan, Ganjar memastikan akan ada evaluasi pada pelaksanaan vaksinasi.

Terutama pada pendaftaran yang bisa dilakukan secara online.

Ganjar berharap percepatan vaksinasi terhadap lansia tetap bisa berjalan baik.

Selain itu, ia menegaskan program vaksinasi tersebut diperuntukkan warga berusia 50 tahun ke atas.

Bagi warga usia di bawahnya boleh ikut vaksin, namun syaratnya harus membawa orangtua atau tetangga berusia minimal 50 tahun sebanyak dua orang.

Ganjar menerangkan, bahwa program vaksinasi diprioritaskan untuk lansia.

Sebab saat ini, jumlah vaksin masih sangat terbatas. (Mamduh Adi)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Bupati Banyumas Izinkan PKL Alun-alun Purwokerto Tetap Berjualan, Ini Syaratnya

Baca juga: PKL Alun-alun Purwokerto Protes, Bubarkan Pedagang Disemprot Disinfektan Gunakan Mobil Damkar

Baca juga: Muncul Klaster Bakeuda Purbalingga, 9 Staf Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca juga: Jumat, Presiden Jokowi Dijadwalkan Cek Bandara JB Soedirman Purbalingga

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved