Penanganan Corona
DPRD Jateng Soroti Program Vaksinasi Gratis di Kantor Gubernuran, Yudi: Pemprov Terlihat Tidak Siap
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mengatakan, antusiasme masyarakat yang tinggi tidak diimbangi dengan pengaturan dan petugas.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Vaksinasi massal gratis yang diselenggarakan Pemprov Jateng di Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernuran Jawa Tengah, di Kota Semarang, sempat menimbulkan kerumunan.
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mengatakan, antusiasme masyarakat yang tinggi tidak diimbangi dengan pengaturan dan jumlah petugas.
"Jangan sampai ada klaster Covid-19 pada program vaksinasi itu sendiri."
"Kalau tidak mengindahkan prokes (protokol kesehatan), tak jaga jarak, ya berbahaya itu."
"Bisa saling menularkan virus," kata Yudi kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: B2P2VRP Salatiga Didorong Jadi Pusat Tes Genome Squencing di Jateng, Tapi Masih Terkendala Alat
Baca juga: Rencana PTM Saat Tahun Ajaran Baru di Jateng, Ganjar: Zona Merah Tidak Boleh
Baca juga: BKD Siapkan Jateng Digital Talent: Sistem Pengembangan Karir Pegawai Pemerintahan
Baca juga: Satpol PP Bubarkan Antrean Vaksinasi Covid di Gubernuran Jateng, Warga Berkerumun Tak Jaga Jarak
Dia menuturkan, dengan hanya membawa KTP, masyarakat berbondong-bondong datang ke Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG) tersebut.
Warga rela mengantre berjubel dengan berdiri di sekitar tenda.
Celakanya, kata Yudi, tidak menerapkan protokol kesehatan karena tidak berjaga jarak satu sama lain.
Sejumlah video yang diunggah di media sosial (medsos) juga memperjelas kondisi antrean vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja tak mengindahkan jaga jarak.
Melihat kondisi itu, politikus Partai Gerindra ini menuturkan, Pemprov Jateng telah gencar melakukan sosialisasi soal vaksinasi gratis ini.
Namun demikian tidak siap dengan konsekuensinya.
"Hal itu terlihat dari sedikitnya jumlah petugas yang mengatur warga yang akan melakukan vaksinasi."
"Petugas juga tak siap dengan membeludaknya kedatangan warga," ucap Wakil Ketua DPD Gerindra Jateng ini.
Bahkan, lanjutnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang masih mengenakan baju gowes dan menenteng sepeda harus ikut turun tangan mengatur kerumunan warga itu.
Oleh karena itu, ada sejumlah catatan legislator terkait kegiatan tersebut.
Pertama, lokasi vaksinasi sebaiknya tidak terpusat di satu tempat, tujuannya memecah kerumunan.
Vaksinasi bisa saja dilaksanakan di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Tawangsari Kota Semarang yang lebih luas.
Atau bisa juga di rumah sakit pemerintah, unit kesehatan masyarakat, hingga kantor-kantor pemerintahan di tingkat desa.
Dengan demikian, tidak akan terjadi kerumunan.
"Kemudian, petugas mesti siap dengan kedatangan warga."
"Setiap warga yang datang mesti diatur posisinya dengan menerapkan protokol kesehatan."
"Kalau lokasi vaksinasi dipecah dan tidak satu titik saja, maka lebih aman," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (9/6/2021).
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Jateng melaksanakan vaksinasi gratis untuk masyarakat yang diprioritaskan warga lanjut usia (lansia) di atas usia 50 tahun.
Pelaksanaanya dimulai 8 Juni 2021 hingga Desember 2021.
Yakni setiap Senin sampai dengan Jumat pukul 07.00 hingga pukul 14.00. (Mamduh Adi)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: PKL Alun-alun Purwokerto Protes, Bubarkan Pedagang Disemprot Disinfektan Gunakan Mobil Damkar
Baca juga: Stasiun Purwokerto Tambah Jam Layanan Rapid Test dan Genose sampai Pukul 21.00 WIB, Setiap Hari
Baca juga: Kak Seto di Tegal: Kekerasan Seksual Terhadap Anak Selama Masa Pandemi, Meningkat Capai 60 Persen
Baca juga: Cerita Kompak Warga RW 08 Mintaragen Kota Tegal Terapkan Jogo Tonggo, Berslogan Mamakece Papakece