Berita Tegal Hari Ini

Cerita Kompak Warga RW 08 Mintaragen Kota Tegal Terapkan Jogo Tonggo, Berslogan 'Mamakece Papakece'

Jogo Tonggo di RW 08 Kelurahan Mintaragen, juga sukses menerapkan program ketahanan pangan dengan membudidayakan lele dan berkebun sayur.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Suparyo (baju biru) menunjukkan kolam budidaya ikan lele yang hasilnya dibagikan ke masyarakat tidak mampu, Selasa (8/6/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Suparyo (62) tersenyum semringah saat menceritakan kekompakan warganya dalam menjalankan Jogo Tonggo di tengah pandemi Covid-19. 

Dia ingat betul kekompakan itu sudah terjalin sejak awal kehadiran pandemi Covid-19, pada Maret 2020. 

Semua ikut terlibat, dari para pemuda, tokoh masyarakat dan agama, dan ibu-ibu. 

Dari kekompakan itu, lingkungan RW 08 di Kelurahan Mintaragen, Kota Tegal, selalu berada di zona hijau. 

Bahkan selama pandemi, hanya tercatat delapan orang yang terpapar Covid-19. 

Baca juga: Sudah Boleh Gelar Resepsi, Angka Pernikahan Melonjak di Tegal, Seusai Lebaran Ada 119 Pasangan

Baca juga: Karena Kondisi Ini, Pengacara Ketua GNPK Datangi PN Tegal, Minta Persetujuan Rawat Inap Kliennya

Baca juga: Ditinggal 5 Menit ke Dalam Rumah, Uang Rp 140 Juta di Jok Motor Warga Tegal Raib Digondol Maling

Baca juga: Berbekal Kardus Bekas, Siswa SMP IT Lukman Al Hakim Slawi Tegal Bikin Miniatur Truk hingga Sleder

Jogo Tonggo di RW 08 Kelurahan Mintaragen, juga sukses menerapkan program ketahanan pangan dengan membudidayakan lele dan berkebun sayur.

Masyarakat yang tidak punya lauk bisa mendapatkannya. 

Termasuk setiap panen, hasil budidaya lele selalu dibagikan kepada masyarakat yang tidak mampu. 

Ketua RW 08 Kelurahan Mintaragen, Suparyo mengatakan, Jogo Tonggo sangat efektif dalam menjaga warga dari pandemi Covid-19. 

Penyebaran kasus dapat terpantau dan ditekan. 

"Ini sangat efektif sekali."

"Karena semua kegiatan, semua kasus terpantau secara baik."

"Tiap ketua RT juga selalu memantau mobilitas warganya," kata Paryo, sapaan akrabnya, kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (8/6/2021). 

Paryo mengatakan, angka kasus di lingkungannya sejak awal pandemi Covid-19 hanya tercatat delapan orang. 

Penemuan kasus itu terjadi di masa memuncak Covid-19 di Kota Tegal, pada Desember 2020. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved