Berita Tegal Hari Ini
Cerita Kompak Warga RW 08 Mintaragen Kota Tegal Terapkan Jogo Tonggo, Berslogan 'Mamakece Papakece'
Jogo Tonggo di RW 08 Kelurahan Mintaragen, juga sukses menerapkan program ketahanan pangan dengan membudidayakan lele dan berkebun sayur.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Suparyo (62) tersenyum semringah saat menceritakan kekompakan warganya dalam menjalankan Jogo Tonggo di tengah pandemi Covid-19.
Dia ingat betul kekompakan itu sudah terjalin sejak awal kehadiran pandemi Covid-19, pada Maret 2020.
Semua ikut terlibat, dari para pemuda, tokoh masyarakat dan agama, dan ibu-ibu.
Dari kekompakan itu, lingkungan RW 08 di Kelurahan Mintaragen, Kota Tegal, selalu berada di zona hijau.
Bahkan selama pandemi, hanya tercatat delapan orang yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Sudah Boleh Gelar Resepsi, Angka Pernikahan Melonjak di Tegal, Seusai Lebaran Ada 119 Pasangan
Baca juga: Karena Kondisi Ini, Pengacara Ketua GNPK Datangi PN Tegal, Minta Persetujuan Rawat Inap Kliennya
Baca juga: Ditinggal 5 Menit ke Dalam Rumah, Uang Rp 140 Juta di Jok Motor Warga Tegal Raib Digondol Maling
Baca juga: Berbekal Kardus Bekas, Siswa SMP IT Lukman Al Hakim Slawi Tegal Bikin Miniatur Truk hingga Sleder
Jogo Tonggo di RW 08 Kelurahan Mintaragen, juga sukses menerapkan program ketahanan pangan dengan membudidayakan lele dan berkebun sayur.
Masyarakat yang tidak punya lauk bisa mendapatkannya.
Termasuk setiap panen, hasil budidaya lele selalu dibagikan kepada masyarakat yang tidak mampu.
Ketua RW 08 Kelurahan Mintaragen, Suparyo mengatakan, Jogo Tonggo sangat efektif dalam menjaga warga dari pandemi Covid-19.
Penyebaran kasus dapat terpantau dan ditekan.
"Ini sangat efektif sekali."
"Karena semua kegiatan, semua kasus terpantau secara baik."
"Tiap ketua RT juga selalu memantau mobilitas warganya," kata Paryo, sapaan akrabnya, kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (8/6/2021).
Paryo mengatakan, angka kasus di lingkungannya sejak awal pandemi Covid-19 hanya tercatat delapan orang.
Penemuan kasus itu terjadi di masa memuncak Covid-19 di Kota Tegal, pada Desember 2020.