Berita Pekalongan
Tambak Ikan di Desa Api-Api Pekalongan Kini Ramah Lingkungan, Gunakan Teknologi dari ITSNU
ITSNU Pekalongan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan bagi petambak di Desa Api-api, dapat meningkatkan produksi ikan dan menekan pencemaran.
Penulis: Indra Dwi Purmomo | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan memperkenalkan teknologi AquaSmart dan Watewater Treatment yang merupakan metode budi daya ikan ramah lingkungan kepada petambah di wilayah Desa Api-Api, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.
Teknologi ini diperkenalkan lewat Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pimpinan Elvinda Bendra Agustina.
Teknologi ini diterapkan di pertambakan milik BUMDes Bio Avicenna Abyudaya, Desa Api-Api.
Ketua Tim PkM ITSNU Pekalongan, Elvinda Bendra Agustina menjelaskan, teknologi ini tak hanya bertujuan meningkatkan produksi ikan tetapi juga menekan pencemaran lingkungan.
Baca juga: Soal Kredit Macet Rp150 Miliar BPR BKK Kabupaten Pekalongan, Pemkab Tak Tinggal Diam
Program ini tidak hanya membawa inovasi teknologi tetapi juga semangat pemberdayaan masyarakat.
"Dengan AquaSmart, petani ikan bisa mengelola tambak lebih efisien."
"Sedangkan Wastewater Treatment, memastikan budidaya tetap ramah lingkungan."
"Harapannya, solusi ini dapat berkelanjutan dan menjadi model di desa pesisir lain," terangnya lewat keterangan tertulis, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, penerapan teknologi AquaSmart merupakan mengelola tambak ikan secara lebih modern.
"Pemberian pakan menjadi lebih tepat waktu dan terukur, kualitas air bisa dipantau secara akurat, serta kadar oksigen, suhu, dan pH air dapat terjaga optimal."
"Adapun sistem Wastewater Treatment, berfungsi mengolah limbah budi daya agar dapat dimanfaatkan kembali tanpa merusak ekosistem sekitar," ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, ITSNU Pekalongan juga menghibahkan perangkat AquaSmart, alat Wastewater Treatment, serta pakan ikan kepada BUMDes Bio Avicenna.
"Melalui program ini, kami, dari ITSNU Pekalongan, mendukung ketahanan pangan, pengembangan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan desa pesisir agar lebih mandiri dan berdaya saing," imbuhnya.
Baca juga: Hujan Deras, Seratusan Pohon Pinus di Petungkriyono Pekalongan Bertumbangan Timpa Sekolah dan Rumah
Sementara, Ketua BUMDes Bio Avicenna Abyudaya, Khairul Umam mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Inovasi ini menjadi terobosan penting bagi kami."
"Harapannya, BUMDes bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam mengembangkan budidaya ikan yang berbasis teknologi sekaligus ramah lingkungan," ungkapnya. (*)
Soal Kredit Macet Rp150 Miliar BPR BKK Kabupaten Pekalongan, Pemkab Tak Tinggal Diam |
![]() |
---|
Hujan Deras, Seratusan Pohon Pinus di Petungkriyono Pekalongan Bertumbangan Timpa Sekolah dan Rumah |
![]() |
---|
Ketua DPRD Pekalongan Bantah Anggotanya Punya Kredit Macet di BPR BKK: Belum Pernah Tandantangan |
![]() |
---|
Pabrik Garmen di Siwalan Pekalongan Disegel PN Semarang, Ratusan Karyawan Nganggur Terjerat Pinjol |
![]() |
---|
Dikabarkan Bangkrut Akibat Kredit Macet Rp150 Miliar, BPR BKK Pekalongan Tunjukkan Laba Rp5 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.