Berita Banjarnegara Hari Ini
Murtinah Santai Saja Sikapi Pandemi, Begini Cerita Keseharian Pemulung di TPA Winong Banjarnegara
Tetapi bagi Murtinah dan puluhan pemulung lain di TPA Winong, mata pencahariaan mengais sampah sudah menjadi sumber penghasilan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
"Saya sudah 15 tahun, di sini ada sekira 30 pemulung," katanya.
Murtinah yang telah berusia senja belum memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya.
Bergelut dengan sampah tentu bukan impian setiap orang untuk mendapatkan uang.
Tetapi bagi Murtinah dan puluhan pemulung lain di TPA Winong, mata pencahariaan ini sudah menjadi sumber penghasilan.
Murtinah masih harus menghidupi anak dan cucunya di rumah.
Meski kemampuannya mengais sampah kini terbatas.
Fisiknya melemah karena usia.
Ia sadar hasil yang ia dapat tak akan sebanyak dari pemulung muda.
"Saya sudah tua, dapatnya mungkin beda dengan yang lain."
"Paling Rp 40 ribu itu sudah banyak," katanya.
Karena menjadi mata pencaharian pokok, Murtinah terus menekuninya.
Pandemi Covid-19 pun tak menghalanginya untuk tetap bekerja.
Tiap hari, ia tetap berkerumun dengan teman-temannya untuk mengais sampah.
Murtinah santai saja menyikapi pandemi Covid-19.
Meski pandemi telah berlangsung setahun lebih, ia justru masih belum mengerti sejatinya Covid-19.