Penanganan Corona
Tak Ingin Virus Covid-19 Varian India Masuk, Pemkab Banyumas Minta ASN Berdomisili di Cilacap WFH
Pemkab Banyumas meminta aparatur sipil negara (ASN) di pemkab setempat, yang tinggal di wilayah Cilacap, bekerja sementara dari rumah.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas meminta aparatur sipil negara (ASN) di pemkab setempat, yang tinggal di wilayah Cilacap, bekerja sementara dari rumah (work from home).
Kebijakan ini diambil setelah temuan virus Covid-19 jenis B1617.2 atau varian India di Cilacap.
Virus tersebut masuk ke Cilacap melalui 13 anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang sempat menjalani perawatan Covid-19 di RSUD Cilacap.
"Pertama yang bisa kami lakukan adalah ASN, jadi kami minta ASN Banyumas yang berdomisili di Cilacap untuk WFH," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Senin (24/5/2021).
Baca juga: 32 Nakes di RSUD Cilacap Positif Covid, Mayoritas Kontak Erat dengan ABK asal Filipina
Baca juga: Kabar Terbaru Kasus ABK Asal Filipina Positif Covid-19, Bupati Cilacap: Merupakan Varian India
Baca juga: Pelaku Masuk Melalui Lubang Angin Kamar Mandi, Bobol Toko di Wilayah Kembaran Banyumas
Baca juga: 2 Kecamatan Jadi Percontohan Penanganan Kasus Stunting, Ditangani Forum Jaga Stunting Banyumas
Sebaliknya, ASN Pemkab Cilacap yang berdomisili di Banyumas juga disarankan untuk WFH.
Namun, untuk keputusannya, menunggu koordinasi dengan Sekda Cilacap.
"Nanti malam, saya vicon (video conference) internal, mungkin mulai besok (WFH). Nanti ada surat resminya. Untuk yang ASN Pemkab Cilacap yang berdomisili di Banyumaa, antar-sekda sedang koordinasi agar diperbolehkan WFH," ujar Husein.
Kebijakan serupa juga tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan kepada anggota TNI, Polri, dan karyawan BUMN/BUMD.
"Setelah itu, nanti kami lihat peta penyebarannya, sekarang kan belum terdeteksi. Ini antisipasi saja, kalau penyebarannya sampai ke masyarakat, nanti kami proteksi di situ," jelas Husein.
Untuk saat ini, kata Husein, masyarakat umum yang masuk dari Cilacap ke Banyumas atau sebaliknya, tetap diperbolehkan.
"Sekarang ini, (masyarakat) bebas-bebas saja (keluar masuk). Jangan terlalu dini, ini kan baru titik awal, tapi kita tetap harus waspada. Sekalipun bukan Cilacap, misal Jakarta, logikanya kan akan sampai sini," kata Husein.
Baca juga: Bupati Pemalang Minta Maaf: Gagal Perbaiki Jalan di 100 Hari Pertama Menjabat, Alasannya APBD Cekak
Baca juga: Termakan Hoaks Vaksin Tidak Halal, Lansia di Tengaran Kabupaten Semarang Tolak Vaksinasi Covid-19
Baca juga: 94 Bangunan di Ngemplak Simongan Kota Semarang Disegel Satpol PP, Berdiri di Lahan Pribadi
Baca juga: BERITA DUKA, Rois Syuriyah MWC NU Semarang Timur KH Sofyan Yusuf Berpulang
Untuk itu, Husein meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Yang paling penting, protokol kesehatan, itu kunci. Masyarakat enggak perlu khawatir, yang penting waspada, jangan sembrono, jangan menyepelekan, jangan menganggap enteng, Covid-19 itu ada," ujar Husein.
Diberitakan sebelumnya, 13 ABK asal Filipina dilaporkan terpapar Covid-19 varian India. Satu di antara mereka meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Selain itu, 13 ABK tersebut juga diduga menularkan Covid-19 kepada 32 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Cilacap yang saat dalam perawatan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Covid-19 Varian India, ASN Pemkab Banyumas yang Berdomisili di Cilacap Diminta WFH".