Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo
9 Wisatawan Hilang, Perahu yang Ditumpangi di Waduk Kedung Ombo Boyolali Terbalik
Sembilan wisatawan hilang setelah perahu yang mereka tumpangi di Waduk Kedung Ombo Boyolali, Kemusu, Kabupaten Boyolali, terbalik, Sabtu.
Tak lama, sejumlah perahu lain datang mendekat untuk mengevakuasi korban tenggelam.
Kejadian ini juga langsung dilaporkan ke Basarnas Jawa Tengah. Relawan dari sejumlah organisasi dan instansi turut ambil bagian dalam penyelamatan.
Terlihat belasan ambulans berjajar di pinggir waduk menunggu korban yang berhasil dievakuasi. Kawasan waduk juga penuh warga yang berdatangan setelah mendengar kabar kecelakaan maut itu.
Berikut daftar 20 penumpang kapal wisata tersebut:
1. Siti Mukaromah (belum ditemukan)
2. Wilda (belum ditemukan)
3. Alya
4. Mustakim
5. Suswanti
6. Laras
7. Niken Safitri (belum ditemukan)
8. Supriyadi
9. Andre
10. Khoirunisa
11. Rifki Edi
12. Tituk Mulyani (belum ditemukan)
13. Andi
14. Adi
15. Tinuk
16. Ana (belum ditemukan)
17. Zamzam (belum ditemukan)
18. Jalal (belum ditemukan)
19. Jalil (belum ditemukan)
20. Desti (belum ditemukan)
Sejarah Kedung Ombo
Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar di Indonesia.
Waduk yang dibangun pada 1985 ini terletak di tiga kabupaten sekaligus, yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan.
Untuk sisi waduk yang berada di Bumi Sukowati Sragen, wilayah waduk masuk Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.
Sumber utama air di Waduk Kedung Ombo berasal dari pertemuan tiga sungai antara lain Sungai Uter, Sungai Kombo, dan Sungai Banjaran.
Baca juga: Israel Dapat Serangan Balik, 3 Roket Meluncur dari Wilayah Suriah. Perang Dikhawatirkan Meluas
Baca juga: Bocah 2 Tahun Ditemukan Lemas di Alun-alun Sragen, Diduga Korban Penculikan Pengemis
Baca juga: Lokawisata Baturraden Banyumas Diserbu Wisatawan H+2 Lebaran, Pengunjung Boleh Masuk Hanya 30 Persen
Baca juga: Miris! Setelah Ledakan yang Menewaskan 4 Orang, Warga Ngabean Kebumen Masih Simpan Bubuk Mercon
Waduk ini dibangun untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 22,5 Megawatt (MW) dan irigasi bagi 70 hektare sawah di sekitarnya.
Dana pembangunan waduk bersumber dari tiga unsur, yakni Bank Dunia sebesar 156 juta US Dollar, 25,2 juta US Dollar dari Bank Exim Jepang, dan APBN.
Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan waduk, tepatnya pada 1989 lalu.
Waduk sendiri mulai dialiri air pada 14 Januari 1989.
Luas Waduk Kedung Ombo mencapai 6.576 hektare, rinciannya untuk wilayah perairan 2.830 hektare, lahan daratan 3.746 hektare.