Berita Tegal Hari Ini

Mengintip Aktivitas Warga Binaan Selama Ramadan di Lapas Kota Tegal, Tiap Hari Tadarus Quran

Tiap pagi dan malam hari, puluhan warga binaan Lapas Kelas IIB Kota Tegal melakukan tadarus Alquran di ruangan berukuran sekira 4x5 meter. 

LAPAS KELAS IIB TEGAL
Warga binaan Lapas Kelas II B Kota Tegal bersholawatan, Sabtu (24/4/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Datangnya Ramadan, rasanya tidak ingin disia-siakan para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Kota Tegal.

Mereka adalah santri sekaligus warga binaan di Lapas Kelas IIB Kota Tegal

Tiap pagi dan malam hari, puluhan warga binaan tersebut melakukan tadarus Alquran di ruangan berukuran sekira 4x5 meter. 

Baca juga: Segini Harga Telur Saat Ini di Kota Tegal, Tere: Jelang Lebaran Pasti Ada Kenaikan

Baca juga: Harga Daging Ayam Jelang Lebaran di Pasar Pagi Kota Tegal, Rata-rata Naik Rp 10 Ribu Tiap Kilogram

Baca juga: Dedy Yon Kembali Lantik Pejabat Administratif Lingkungan Pemkot Tegal, Kali Ini Ada 66 Pegawai

Baca juga: Uji Coba PTM Tahap Dua, Usul Lima SMP Tambahan di Kota Tegal, Disdikbud: Semoga Disetujui Pemprov

Kegiatan itu adalah rutinitas harian warga binaan di Ponpes Nurul Hidayah Kota Tegal

Kaur Umum Lapas Kelas IIB Kota Tegal, Tomi Andi Anto mengatakan, mengaji sebenarnya menjadi rutinitas sehari-hari, tidak hanya pada Ramadan

Tapi tiap Ramadan, para warga binaan lebih semangat dalam melakukan tadarus Alquran. 

Selain mengaji Alquran, ada juga kegiatan khutbah atau kuliah tujuh menit (kultum). 

Termasuk pengajian dengan pembahasan kajian fikih, seperti tata cara salat, wudhu, dan sebagainya. 

"Intinya ada kegiatan mengaji kepada warga binaan."

"Agar mereka bisa membaca bahasa Arab," kata Tomi kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/4/2021). 

Tomi menjelaskan, mengaji Alquran dilakukan pada pagi hari, pukul 09.00 sampai pukul 11.00.

Kemudian salat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan istirahat sampai waktu ashar. 

Kegiatan keagamaan dan mengaji dilanjutkan lagi setelah salat tarawih. 

Tomi mengatakan, untuk kegiatan salat tarawih berjamaah, diikuti oleh warga binaan secara bergiliran. 

Misalkan hari ini diikuti oleh penghuni di Blok A, B, dan C. 

Barulah hari berikutnya diikuti oleh penghuni Blok D, E, dan F. 

Sementara kegiatan keagamaan setelah tarawih berlangsung hingga pukul 21.30.

"Setelah itu warga binaan diharuskan masuk ke kamar sel masing-masing."

"Pukul 02.00, penjaga mulai membagikan nasi kotak untuk makan sahur di kamar," jelasnya. 

Menurut Tomi, semasa pandemi Covid-19, pihaknya tidak mendatangkan ustad dari luar. 

Semua pengajar dari orang Lapas Kelas IIB Kota Tegal

Termasuk pengisi kultum, diambil dari warga binaan yang memiliki kompetensi ilmu keagamaan. 

Seperti warga binaan bernama Moh Anam yang merupakan terpidana terorisme. 

Meski demikian, isi khutbah yang diberikan materinya harus umum dan tidak aneh-aneh. 

"Semua kegiatan tetap dilakukan dalam pengawasan petugas."

"Termasuk petugas pun banyak yang ikut mengaji bersama," jelasnya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Baca juga: Kisah Saiful di Pamardi Raharjo Banjarnegara, Sempat Dinyatakan Hilang, Kini Sudah Bersama Keluarga

Baca juga: Jalan Pucang-Jenggawur Banjarnegara Sudah Mulus, Akses ke Pekalongan dan Dieng Diharapkan Lancar

Baca juga: 5 Pemuda di Wonosobo Ditangkap Polisi, Jual dan Simpan Bahan Pembuat Petasan

Baca juga: Pengusaha Carica di Dieng Wonosobo Kembali Harus Gigit Jari Tahun Ini, Imbas Larangan Mudik Katanya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved