Berita Jawa Tengah
Perapal Kisah Nabi itu Bernama Yanuri Sutrisno, Beginilah Cerita Seniman Kentrung Asal Blora
Warga Desa Sendanggayam RT 05 RW 01, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora ini menganggap kentrung tidak sekadar kesenian.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
Mendengar dan mengamati sang ayah saat bermain kentrung adalah cara Yanuri belajar kesenian tersebut.
Dahulu, setiap mendiang ayahnya tampil, Yanuri acapkali menemani.
Lantunan kisah yang didendangkan sang ayah diiringi tabuhan terbang tidak jarang membuat Yanuri menitikan air mata.
“Dahulu waktu Bapak tampil, saat saya mendengar suara Bapak, saya nangis."
"Berarti kelak saya harus bisa ngentrung,” kata dia.
Lebih dari sekadar mewarisi kemahiran ayahnya, Yanuri rupanya telah dipilih ayahnya agar setelah meninggal dialah yang mewarisi kesenian tradisional yang sarat akan nilai luhur.
“Bapak pernah berpesan, kelak kamu ngentrung."
"Nek ngentrung saya tunggui di belakangmu."
"Saya yakin, saat saya ngentrung sukma Bapak hadir di belakang saya,” ujar dia.

Baca juga: Silaturahim dengan Bupati Husein, Danlanal Cilacap Bahas Pengoperasian Dermaga Serayu Banyumas
Baca juga: Istri Kaget Lihat Gaji Pertama Saya, Biasanya Sehari Rp 5 Juta, Cerita Pengusaha Jadi Bupati Cilacap
Perapal Kisah Para Nabi
Dalam sekali ngentrung, Yanuri bisa menghabiskan waktu berjam-jam.
Biasanya dia memulainya sekira pukul 20.30 dan baru berakhir pada pukul 03.30.
“Setiap satu jam sekali tetap istirahat."
"Minum terlebih dahulu."
"Rahasia kuat sampai pagi sudah diajari Bapak."