Berita Ekonomi Bisnis
Cerita Sukses Eko Berbisnis Ikan Koi di Gumiwang Banjarnegara, Harganya Ada yang Rp 15 Juta
Mahal murahnya koi rupanya bukan ditentukan dari ukurannya, namun keunikan dan keindahan, baik dari segi warna maupun corak pada tubuh ikan itu.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Di tengah perkampungan, di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Eko Sugito membangun kolam ikan koi dengan instalasi yang memadai.
Ratusan ikan koi itu dipelihara di kolam yang telah disekat atau dipisah berdasarkan usia maupun kualitasnya.
Baca juga: Diharapkan Jadi Pengusaha Tempe, Warga Binaan Lapas Banjarnegara Dapat Pelatihan dari Baznas
Baca juga: Siswa SMAN 1 Batur Tanam Ribuan Bibit Kacang Macadamia di Dieng Banjarnegara, Ini Tujuannya
Baca juga: Warga Candiwulan Banjarnegara Tak Bakal Bingung di Masa Paceklik, Lumbung Pangan Jadi Dewa Penolong
Baca juga: Wisata Dieng Justru Ramai Jelang Ramadan, Disparbud Banjarnegara: Akhir Pekan 19.880 Wisatawan
Ikan koi beragam warna dan corak cantik bergeliat lincah di air yang selalu terjaga kejernihannya.
Ia melengkapi kolamnya menggunakan pompa aerator agar kualitas air selalu terjaga.
Bagi Eko, budidaya koi bukan hanya fokus pada perawatan ikannya.
Kualitas air yang menjadi habitat ikan sama pentingnya untuk dijaga.
"Kalau memelihara koi itu merawat airnya juga," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (9/4/2021).
Benar saja, kualitas air yang terjaga membuat ikan nyaman hingga mendukung pertumbuhannya.
Terlebih, tidak seperti ikan konsumsi, ikan hias ini yang dinikmati keindahannya sehingga kualitas air mesti terawat.
Tetapi Eko memelihara koi bukan lagi sekadar hobi.
Kolam di tengah permukiman miliknya tak ubahnya tambang emas yang telah melahirkan banyak Rupiah baginya.
Bagaimana tidak, ia pernah menjual ikan koi seharga Rp 15 juta perekor dengan ukuran antara 45-50 sentimeter.
Tentu saja ikan seharga sepeda motor itu jenis koi berkualitas super.
Baik corak maupun warnanya sangat menarik.
Untuk menemukan ikan dengan kualitas seperti itu pun tidak mudah.
Dari ribuan benih koi yang ada, mungkin hanya dijumpai beberapa ekor yang bernilai lebih seusai disortir.
Mahal murahnya koi rupanya bukan ditentukan dari ukurannya, namun keunikan dan keindahan, baik dari segi warna maupun corak pada tubuh ikan itu.
"Ukuran kecil bisa lebih mahal dari yang besar."
"Tergantung warna dan coraknya bagus atau tidak," katanya.
Nyatanya lebih banyak ikan koi milik Eko yang dijual dengan harga terjangkau.
Ia menjual koi dengan harga bervariatif mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu untuk ukuran 5 hingga 10 sentimeter, hingga jutaan Rupiah untuk ukuran kisaran 50 sentimeter.
Keberhasilan Eko berbisnis koi tentunya bukan diraih secara instan.
Eko mulanya hanya buruh yang bekerja merawat koi milik warga.
Beruntung ia diberi beberapa indukan dari pemilik kolam.
Ia tak menyiakan kesempatan itu.
Terlebih Eko sedikit banyak telah mempelajari usaha tersebut.
Dari beberapa indukan koi itu, ia mencoba mengembangbiakkannya.
Semakin lama koleksi koi Eko terus bertambah.
Dia pun mengembangkan usaha pemijahan.
Tak dinyana, usahanya terus berkembang hingga sekarang. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Polres Karanganyar Sudah Tentukan Lima Pos Pengamanan dan Satu Pos Terpadu, Ini Lokasinya
Baca juga: Jika Pengajuan BPBD Karanganyar Disetujui UNS, Lima Titik Rawan Longsor Ini Bakal Dipasang EWS
Baca juga: Penerimaan PBB Bertambah Rp 200 Juta di 2020, Wabup Kebumen: Padahal Lagi Masa Pandemi
Baca juga: Kelompok Tani Dapat Pinjaman Dana Talangan di Kebumen, Totalnya Capai Rp 1,5 Miliar