Larangan Mudik Lebaran 2021
Mudik Lebaran Dilarang, Tapi Kok Wisata Boleh Buka? Begini Komentar Gubernur Jateng
"Mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak," tulis Fiersa Besari dalam akun Twitter pribadinya.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pelarangan mudik oleh Pemerintah Pusat mengundang pro dan kontra di masyarakat.
Pemerintah menilai dengan larangan ini dapat mengantisipasi melonjaknya angka kasus penularan Covid-19.
Mudik diyakini dapat mengurangi mobilitas masyarakat yang berdampak pada terjaganya angka kasus pesakitan karena Covid-19.
Baca juga: 6 Warga Jateng Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Aksi Teror di Makassar dan Mabes Polri
Baca juga: Salat Tarawih Boleh Berjemaah, MUI Jateng Minta Warga Bawa Sajadah secara Mandiri
Baca juga: Produksi Sampah di Jateng Naik selama Covid, DLH Soroti Kebiasaan Warga Membuang Masker Pribadi
Baca juga: Perwakilan Warga Terdampak Tol Demak Datangi Kantor DPRD Jateng, Maksud Ingin Mengadu Tapi Kecele
Kendati mudik dilarang, objek wisata diizinkan dibuka selama libur Lebaran 2021.
Karena itu, 'suara' dari kalangan kontra makin mengeras.
Seiring dengan dikeluarkannya aturan larangan mudik, namun destinasi wisata dibuka, masyarakat punya pandangan yang beragam.
Kebijakan ini dinilai bertolak belakang.
Seperti yang disampaikan penyanyi solo, Fiersa Besari dan Relawan Peduli Pencegahan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi atau lebih akrab disapa dokter Tirta.
Postingan keduanya ramai dan menjadi perhatian warganet.
"Banyak paradoks di negeri ini."
"Mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak," tulis Fiersa Besari dalam akun Twitter pribadinya yang dikutip Tribunbanyumas.com pada Rabu (7/4/2021).
"Melarang mudik jadinya terkesan tidak kompak dan kebijakan yang tabrakan."
"Saran saya, kebijakan larangan mudik harus direvisi," tulis dokter Tirta melalui akun instagram @dr.tirta.
Namun, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai kebijakan tersebut bukan urusan buka atau tutupnya objek wisata saat libur Lebaran.
Lantaran pembukaan destinasi wisata ini tidak akan mengingkari tujuan pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19.