Pembelajaran Tatap Muka di Jateng
Hari Pertama Uji Coba PTM di Tegal, Orangtua Siswa: Semoga Bisa Seterusnya
Trisna berharap tidak hanya berakhir sebagai uji coba, namun belajar di sekolah bisa diterapkan lagi seterusnya.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Orangtua siswa di Kota Tegal menyambut baik adanya uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar serentak di Jawa Tengah, Senin (5/4/2021).
Hal itu seperti yang dirasakan oleh para orangtua di SMP Negeri 1 Kota Tegal.
Orangtua siswa, Anis Efendi (52) sangat setuju pendidikan di sekolah aktif kembali.
Baca juga: Mau Mencicipi Nasi Mandhi? Kuliner Khas Timur Tengah Ini Ada di Kota Tegal, Dijamin Bikin Ketagihan
Baca juga: Cerita Sopir Bus Dewi Sri di Tegal, Alih Profesi Jadi Tukang Parkir Akibat Kebijakan Larangan Mudik
Baca juga: Pemilik Odong-odong di Kota Tegal Diberi Waktu Sebulan, Ubah Spesifikasi Jadi Sepeda Wisata
Baca juga: Bioskop di Kota Tegal Masih Sepi Penonton, Pengelola Berharap Bisa Tambah Jam Operasional
Dia tidak ingin anaknya yang baru masuk di kelas VII SMP justru tertinggal dalam pendidikan.
Menurutnya, uji coba PTM tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu oleh orangtua.
"Sebagai orangtua saya senang sekali."
"Ya biar pendidikan anak tidak ketinggalan."
"Kalau di rumah banyak main sama teman," kata Anis, warga Kelurahan Panggung, kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/4/2021).
Anis mengatakan, banyak kesulitan yang dialami saat anak belajar dari rumah.
Ketika ada yang tidak dipahami, anak tidak bisa langsung bertanya ke guru.
Sedangkan orangtua juga disibukkan dengan pekerjaan.
Ia berharap, PTM dapat berlangsung seterusnya.
Menurutnya yang terpenting adalah penerapan protokol kesehatan.
"Harapannya bisa seterusnya."
"Masa pendidikan tidak bisa, tapi keramaian-keramaian bisa."
"Kan banyak tuh kafe dan kumpulan-kumpulan yang tidak berguna," ungkapnya.

Orangtua siswa lain, Trisna (41) pun senang dengan adanya uji coba PTM.
Dia berharap tidak hanya berakhir sebagai uji coba, namun belajar di sekolah bisa diterapkan lagi seterusnya.
Dia menilai banyak kesulitan yang dialami siswa saat belajar di rumah.
Satu di antaranya siswa kurang mendapatkan bimbingan guru secara langsung.
"Selama ini belajar di rumah dengan daring itu kurang membantu."
"Anak jadi tergantung dengan Google," katanya, warga Kelurahan Slerok.
Trisna menilai, yang terpenting dari belajar di sekolah adalah protokol kesehatan.
Ia sebagai orangtua siap menaati aturan terkait protokol kesehatan yang ditentukan sekolah.
Termasuk untuk memantau anaknya.
"Protokol kesehatan itu kan harus dijalankan dengan baik dan harus diterapkan," ujarnya. (Fajar Bahruddin Achmad)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Belasan Kios di Pasar Srogo Brangsong Kendal Ludes Terbakar, Api Terlihat Muncul dari Kios Bakso
Baca juga: Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Kendal Turun, Pemkab Bakal Terus Tambah Desa Layak Anak
Baca juga: Toko Roti di Jalan Pantura Pemalang Porak-poranda Dihantam Truk, Berawal dari Sedan Putar Balik
Baca juga: Satu dari Tiga Teknisi Tewas Seusai Tersengat Listrik, Perbaiki Lampu di SPPBE Petarukan Pemalang