Penanganan Corona
Ratusan Napi di Nusakambangan Cilacap Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Kondisi Mereka Saat Ini
Saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Yuspahruddin meminta dukungan Pemprov Jateng dalam beberapa hal untuk napi Nusakambangan Cilacap.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, klaster Covid-19 di Lapas Nusakambangan Cilacap saat ini sudah terkendali.
Ratusan warga binaan yang terkonfirmasi positif sudah dilakukan isolasi di tempat khusus.
Baca juga: Langgar Jam Malam, 2 Tempat Hiburan Malam di Kota Semarang Disegel
Baca juga: Cari Korban di Mal di Kota Semarang, 4 Pelaku Gendam Gasak Uang Rp 90 Juta. Ditangkap saat Karaoke
Baca juga: Lansia Panti Sosial Dewanata Cilacap Antusias Divaksin Covid, Tertua Berumur 90 Tahun
Baca juga: Pemkab Cilacap Hibahkan Bangunan dan Dermaga Seluas 5.339 Meter Persegi ke KKP, Ini Tujuannya
"Mereka semua itu OTG (orang tanpa gejala)."
"Kami awasi terus dan sudah diisolasi di Lapas Kembang Kuning, kompleks Nusakambangan."
"Sebagian besar napi yang positif diisolasi di situ," kata Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (31/3/2021).
Dia menerangkan, napi positif tersebut akan diisolasi dan dievaluasi setelah sekira 13 hari.
Pihaknya akan melakukan evaluasi pada 4 April 2021.
Dinkes juga berupaya agar napi dan petugas yang lain tidak tertular atau terpapar Covid-19 dengan melakukan tes kepada penghuni yang lain.
"Untuk yang negatif, sebagian sudah ada yang melaksanakan vaksinasi."
"Belum semuanya, tapi menargetkan semuanya divaksin," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga binaan dan pegawai yang ada di tempat itu dinyatakan positif Covid-19.
Kasus terbanyak diketahui berada di Lapas Kembang Kuning.
Kepala Kakanwil Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin mengatakan, terdapat 235 warga binaan di LP Nusakambangan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dari 235 warga binaan itu, hampir separuhnya sudah mulai sembuh."
"Tapi tetap kami isolasi selama 14 hari agar lebih aman."
"Rutin kami berikan vitamin dan rata-rata mereka kuat-kuat," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (31/3/2021).
Pengetatan, lanjut dia, juga telah dilakukan, dengan penutupan kunjungan.
Tamu apapun tidak boleh bertemu dengan warga binaan.
"Sejak pandemi berlangsung, kunjungan tidak diperkenankan lagi."
"Kalaupun ada kunjungan, harus virtual."
"Tapi apapun di sana, tidak bisa ketemu dengan warga binaan," jelasnya.
Saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Yuspahruddin meminta dukungan Pemprov Jateng dalam beberapa hal.
Seperti vaksinasi untuk warga binaan di lembaga pemasyarakatan.
"Kami sampaikan ke Gubernur, kalau boleh warga binaan dalam lapas juga divaksin."
"Itu karena di dalam lapas tidak bisa social distancing."
"Warga binaan ini sangat rentan tertular, maka seharusnya mereka divaksin."
"Kalau petugasnya kan sudah," imbuhnya. (Mamduh Adi)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Saat Harga Gabah Anjlok, Petani di Banjarnegara Ini Bisa Jual Beras Rp 25 Ribu/Kg. Ini Rahasianya
Baca juga: Kisah Bocah Penderita Hidrosefalus di Kebondalem Banjarnegara, Dwi Aryanto Juga Kekurangan Gizi
Baca juga: Masih Polemik, Pengambilan Batu Nisan di Makam Stanagede Wonosobo, Ini Komentar Kadus Mojotengah
Baca juga: Ini Alasan Disparbud Ambil Puluhan Batu Nisan Makam Stanagede Wonosobo, Lebih Aman di Museum