Berita Populer
5 Berita Populer: Pengusaha Bus di Kudus Resah Larangan Mudik-Rekonstruksi Pembacokan di Kebumen
Berikut lima berita populer dan paling banyak mengundang perhatian pembaca Tribunbanyumas.com, Selasa:
Musnah menambahkan, genting rumahnya beterbangan. Beruntung, genting-genting yang lepas dari atap rumahnya itu tak mengenainya.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Reka Ulang Penganiayaan di Kebumen, Begini Kronologi Sadisnya HE Bacok Enam Orang Gunakan Sabit.
Kasus penganiayaan yang menewaskan seorang warga dan lima lainnya luka-luka di Desa Argopeni, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, direkonstruksi (reka ulang) oleh Penyidik Unit Reskrim Polsek Kebumen, Selasa (30/3/2021).
Didampingi penasehat hukumnya, Muchammad Fandi Yusuf, tersangka HE memperagakan penganiayaan terhadap 6 korban yang merupakan tetangganya sendiri.
Untuk mencegah kerumunan warga, serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, rekontruksi digelar di lingkungan Mapolsek Kebumen.
Dijelaskan Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Afiditya Arief Wibowo, tersangka HE sedikitnya memperagakan 9 adegan di hadapan Penyidik Unit Reskrim Polsek Kebumen.
"Semua ada sembilan adegan yang diperagakan oleh tersangka," jelas AKP Afiditya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (30/3/2021).
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Meski Sudah Dilarang, Pemkab Karanganyar Tak Bisa 'Usir' Perantau yang Terlanjur Pulang Kampung.
Pemkab Karanganyar tidak mungkin mengembalikan perantau yang sudah tiba di kampung halaman dalam momentum mudik Lebaran 2021.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, Pemerintah Pusat sudah mengimbau agar para perantau tidak mudik Lebaran pada tahun ini.
Masyarakat dapat mengikuti aturan itu secara baik.
Baca juga: Jerit Pedagang Oleh-oleh Telur Asin di Jalan Pantura Tegal, Ancaman Bangkrut Tinggal Menunggu Waktu
Baca juga: Cari Korban di Mal di Kota Semarang, 4 Pelaku Gendam Gasak Uang Rp 90 Juta. Ditangkap saat Karaoke
Baca juga: Keamanan Jelang Paskah di Jateng, Gubernur Ganjar Sebut Tidak Terpengaruh Bom Makassar
Akan tetapi apabila perantau asal Karanganyar tiba di kampung halaman, lanjutnya, tentu akan diterima secara baik.
"Kami minta yang sudah ada di Karanganyar, nyuwun tulung bisa melaporkan dirinya ke ketua RT setempat. Itu agar kami bisa pantau. Agar kekhawatiran lingkungan terhadap yang bersangkutan bisa dipahami," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (30/3/2021).