Berita Jawa Tengah
Air Panas Alami Hasil Pengeboran Minyak di Blora Jadi Tempat Berendam Warga, Ini Lokasinya
Pudik Harto yakin bahwa air panas yang suhunya sekira 38 derajat Celsius itu layak untuk jadi destinasi wisata ke depannya di Desa Nglobo Blora.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Air panas alami di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora dipercaya mampu sembuhkan gatal-gatal.
Air hangat tersebut berasal dari pengeboran minyak yang dilakukan oleh Pertamina EP Asset IV Field Cepu.
Untuk sampai ke kolam air panas alami, bisa ditempuh sekira 30 menit dari pusat Kota Blora.
Baca juga: Kapolres Blora: Kami Masih Selidi Kasus SMP Merdeka Ngawen, Komputer Hingga Proyektor Dibobol Maling
Baca juga: Calon Jemaah Haji di Blora Mulai Disuntik Vaksin, Kemenag: Syarat Utama Menuju Tanah Suci
Baca juga: Pemkab Blora Pertimbangkan Mekanisme Block Seat dan Subsidi, Rencana Maskapai Citilink Buka Rute
Baca juga: Bupati Blora Tolak Rencana Impor Beras: Hasil Panen Petani Melimpah
Dari Blora ambil arah Cepu, sebelum sampai kawasan Hutan Cabak, kemudian belok kanan menuju Desa Nglobo.
Dari jalan utama desa, masih harus belok kanan sekira 300 meter.
Tenang saja, di sana sudah terdapat papan petunjuk arah.
Sesampainya di lokasi, terdapat sejumlah warung semi permanen.
Kemudian turun, di bawah terdapat dua kolam.
Di situlah air panas alami Desa Nglobo.
Air panas itu sedikit kehitaman.
Tidak ada bau belerang, akan tetapi bau minyak mentah yang mendominasi.
Hal itu lantaran air tersebut merupakan hasil pemisahan dari pengeboran minyak oleh Pertamina EP Asset IV Field Cepu.
Kini kolam tersebut hampir setiap hari dikunjungi oleh warga sekitar.
Tidak kurang dari belasan orang yang datang.
Sebagian dari pengunjung itu percaya bahwa air panas alami tersebut memiliki khasiat untuk menyembuhan gatal-gatal.
“Iya, katanya bisa menyembuhkan gatal-gatal."
"Ini saya datang ternyata di Blora ada air panas alami,” ujar seorang pengunjung, Muhammad Muntaha kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (20/3/2021).

Sementara itu Kades Nglobo, Pudik Harto mengatakan, kolam tersebut ada sejak akhir 2020.
Ide itu muncul darinya setelah melihat potensi alam yang bisa menjadi daya tarik kunjungan warga untuk datang ke desanya.
Harto melanjutkan, sumber air panas alami itu sudah ada sejak lama.
Hanya saja semula kolamnya tidak berada di tempat sekarang.
Letaknya sekira 100 meter dari kolam yang ada saat ini.
“Di tempat yang lama itu juga digunakan berendam oleh warga,” tutur dia kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (20/3/2021).
Karena tidak ada akses masuk ke kolam lama, akhirnya Harto meminta izin kepada Perhutani agar kolam dipindah ke tempat yang lebih luas dan akses yang lebih mudah.
Gayung bersambut, kolam baru pun direstui.
"Akhirnya kami beri pipa dari sumber pertama ke sini,” kata dia.
Sejauh ini, kata Harto, warga yang datang untuk berendam di kolam belum dikenai tarif retribusi.
Sebab, kolam air panas itu belum secara resmi dibuka untuk destinasi wisata.
Namun, Harto sudah memiliki rencana mengarah ke sana.
Karena air panas berasal dari pengeboran minyak, Harto pun meminta kepada DLH Kabupaten Blora dan Pertamina EP Asset IV Field Cepu melakukan kajian.
Ada kandungan apa sebenarnya yang terdapat pada air panas.
“Dalam waktu dekat ini, bakal dicek kandungan airnya oleh DLH dan Pertamina,” tandas Harto.
Jika memang kandungan pada air tidak membahayakan, maka pihaknya tidak segan-segan untuk mengembangkan sebagai wahana wisata.
Jika memang terdapat kandungan berbahaya, maka pihaknya akan menunggu arahan dari dinas terkait.
Sejauh yang dia ketahui, selama ini belum ada warga yang mengeluh setelah berendam di air panas itu.
Bahkan, tandasnya, sapi pun tidak bermasalah setelah meminum airnya.
Berbekal hal tersebut, kemudian dia yakin bahwa air panas yang suhunya sekira 38 derajat Celsius itu layak untuk jadi destinasi wisata ke depannya.
Tidak ada tujuan lain selain peningkatan ekonomi warga.
“Tapi kami tetap menunggu kajian dari dinas lingkungan hidup untuk mengetahui kandungannya,” kata dia. (Rifqi Gozali)
Baca juga: Sempat Bikin Viral di Karanganyar, Begini Cerita Candra Gunakan Motor Dinas Ketua RT Colomadu
Baca juga: Bocah Warga Argopeni Kebumen Ini Masih Trauma, Jadi Korban dan Saksikan Keluarganya Diserang Celurit
Baca juga: Saudara Sepupu Dibunuh di Cilacap, Korban Lagi Hamil Tujuh Bulan, Alasan Pelaku Takut Ketahuan Istri
Baca juga: Anggota Polresta Banyumas Dicokok Polisi, Dilaporkan Gadaikan Mobil Rental